sebuah negara disebut otoriter jika
MODELMODEL PRODUK HUKUM DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KARAKTER HUKUM. 1. PENDAHULUAN. 1.1. Latar Belakang Masalah. Model-model produk hukum tidak dapat dilepaskan dari pengaruh konfigurasi politik yang melatarinya. Konfigurasi politik demokratis akan melahirkan model-model produk hukum, sebagaimana layaknya sebuah
1 Pemimpin Menjabat Dalam Waktu yang Lama Hal pertama yang bisa dilihat dari negara otoriter adalah pemerintahan yang cukup lama. Biasanya, pemimpin-pemimpin negara tersebut dijuluki sebagai diktator. Contoh saja, ada beberapa pemimpin negara yakni Moammer Kadafi dan juga kasus besar juga yang berada pada saat pemerintahan Bashar Al Ashad.
AdministrasiNegara merupakan fenomena social, suatu perwujudan tertentu didalam masyarakat modern eksistensi dari pada administrasi ini berkaitan dengan organisasi artinya administrasi itu terdapat didalam suatu organisasi, jadi barang siapa yang ingin mengetahui adanya administrasi dalam masyarakat ia harus mencari dahulu suatu organisasi
Istilahmesin politik tidak hanya digunakan di Indonesia saja, namun di dunia juga sudah mengenal praktik seperti ini. Meski sebutan "mesin politik" muncul pada abad ke-20 di Amerika Serikat, tempat organisasi seperti itu telah ada di sejumlah munisipalitas dan negara bagian sejak abad ke-18, mesin sejenis pernah muncul di Amerika Latin, tempat
Jikademikian, apa yang dimaksud negara kesatuan? Republik Indonesia tahun 1949-1950 Dalam negara serikat terdapat beberapa negara yang disebut negara bagian. Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang berciri Nusantara dengan wilayah yang batas-batas dan hak-haknya ditetapkan dengan undang-undang.
Meine Stadt De Partnersuche Kostenlos. - Menurut kamus KBBI, arti otoriter adalah bersifat sewenang-sewenang atau berkuasa sendiri. Negara yang otoriter berarti negara yang pemerintahannya selalu memaksakan kehendak kepada rakyatnya. Negara otoriter dipimpin oleh seseorang pemimpin yang selalu merasa paling benar meski kebijakannya merugikan rakyatnya. Dan negara otoriter biasanya tidak bisa berjalan maksimal tanpa dukungan pemerintahan yang menganut fasisme, yakni paham golongan esktrem dalam lingkup sebuah negara yang selalu menganjurkan pemerintahan Negara Menjadi Otoriter?Sebuah negara menjadi otoriter tentu ada alasan. tak ada asap jika tak ada api artinya tak ada suatu perubahan besar tanpa ada pemicunya berupa rencana besar. Pastilah semuanya telah terorganisir di bawah kendali suatu organisasi bawah tanah, yang kadang-kadang memiliki cabang-cabang perjuangan meliputi partai-partai, konglomerat, atau oknum penghianat yang pemikirannya telah disusupi asing atau aseng. Jika organisasi ini telah memiliki kuasa dan mengambil hati rakyat dengan tipuannya, negara demokrasi sekalipun yang telah berjuang mati-matian membangun peradabannya dengan memanusiakan manusia dapat tiba-tiba menjelma menjadi negara otoriter, demi kepentingan kelompoknya. Tentu saja ada sejumlah alasan yang dapat menjadi alasan mengapa sebuah negara tiba-tiba menjadi otoriter atau berkesan otoriter. Berikut pembahasannya1. Menutupi KegagalannyaSeorang guru yang mengajar di kelas dapat tiba-tiba menjadi otoriter, ketika ia tidak mampu lagi menjalankan tugas dan kewajibannya dengan baik. Ia gagal menghadapi suatu kelas. Ia tidak mampu menghadapi murid-muridnya yang lebih pintar dan memiliki kritik terhadap suatu materi bahasan. Begitulah kira-kira gambaran jika sebuah pemerintahan suatu negara diibaratkan dalam lingkup kecil seperti guru di menutupi kegagalannya mengendalikan kelas, menghadirkan pembelajaran yang efektif dan menyenangkan, seorang guru dapat tiba-tiba menjadi otoriter. Begitupun pemerintah yang gagal mensejahterakan rakyatnya, gagal meningkatkan peradaban bangsanya, gagal menegakkan hukum, gagal menegakkan keadilan, gagal menaikkan derajat rakyatnya, gagal menyediakan lapangan kerja yang cukup, gagal melunasi utang negara. Intinya ia gagal dan terbukti tak mampu memangku kursi kekuasaan dan pemerintahan. Lalu, bersembunyi dengan pencitraan melalui media-media nasional yang ia bisa kendalikan, berlindung di balik kekuatan hukum yang ia mainkan, dan menghapus jejak-jejak kritik dari siapapun yang berupaya Tamak KekuasaanUang adalah segalanya, kekuasaan adalah kuncinya. Mungkin peribahasa inilah yang terngiang-ngiang di kepala pemerintah yang otoriter. Meski ia punya pilihan lain sebenarnya untuk mensejahterakan rakyat, ia lebih memilih untuk menggunakan kekuasaan aji mumpungnya untuk meraup untung sebanyak-banyaknya dari rakyat melalui program-program yang kelihatannya untuk rakyat tapi justru dimanfaatkan untuk kepentingan pemerintah otoriter dan konco-konconya. Pajak dinaikkan, harga BBM dilambungkan, tarif listrik dan tagihan-tagihan seperti internet, BPJS, dan potongan-potongan bantuan yang seharusnya non-pajak dimaksimalkan demi mengumpulkan pundi-pundi yang menguntungkan dirinya sendiri. Dana rakyat yang bakal digunakan untuk wakaf, haji, umrah, dan sumbangan untuk kepentingan lawan politinya diambil-alih untuk program-program pemerintah yang dikesankan buzzer-buzzernya sebagai program pro-rakyat tetapi sebenarnya hanya terparah adalah pembiaran terhadap konco-konconya yang korupsi program-program pemerintah, bahkan di masa wabah menghadang dan pencarian kesalahan-kesalahan bagi siapapun yang oposisi, meski hanya mengingatkan bukan menjatuhkan sebenarnya lalu menjebloskan mereka ke penjara. Parahnya, perlakuan hukum terhadap buzzer-buzzer di belakangnya seakan sulit disentuh hukum meski telah melakukan pelanggaran yang jelas dan jauh lebih Budak AsingPenyebab suatu pemerintah menjadi otoriter selanjutnya adalah karena ia telah menjadi budak asing. Ia telah kehilangan nasionalisme dan kecintaan terhadap tanah airnya sehingga dengan mudah harga dirinya terbeli dengan harga sangat murah hanya demi memuluskan kepentingan asing di negaranya sendiri dengan imbalan keuntungan berlipat ganda terhadap kaumnya semata. Meski rakyatnya menjadi korban dan kehilangan banyak harapan untuk meraih tidak lebih dari sekadar bidak catur yang bisa dikendalikan. Ia tidak punya kekuatan tawar. Bahkan untuk bernegoisasi dan berkomunikasi saja dengan rakyat ataupun negara lain, pemerintah otoriter akan menjadi planga-plongo jika tak menghafal konsep terlebih yang terparah adalah karena ke-otoriteran-nya, ia menjadi keras kepala. Tak ingin mundur, padahal sudah tidak sanggup menjadi pemimpin tertinggi, kepala negara, atau apapun hanya akan terus menjadi boneka para pembisik dan tuannya hingga masa pemerintahan usai, sambil terus-terusan menambah kerusakan pada negara dan bersembunyi di balik pencitraan palsu. Bagaimana Rakyat Menyikapi Pemerintah Otoriter?Pemerintah otoriter telah kehilangan muka di hadapan rakyatnya. Andai tanpa pengawalan ketat, ia tidak akan benar-benar aman berjalan di tengah kerumunan rakyatnya. Dan pastinya ia takut melakukan itu. Kalaupun ada momen ia dikerumuni rakyat, itu hanyalah sekadar drama dan settingan, untuk tujuan publikasi ke media sebagai bahan otoriter tak punya karya selain hanya menambah beban rakyat sehingga tak ada yang menyukainya. Ia selalu memaksakan kehendak untuk menjalankan setiap programnya meski tidak jelas tujuannya untuk rakyat. Demi pundi-pundi kelompoknya, rakyat dipaksa untuk ini-itu tanpa pernah mendengarkan keluhan rakyat. Lalu, dengan kekuatan militer dan payung hukum yang dikuasainya, rakyat benar-benar dibuat tak berdaya untuk melakukan program pemerintah meski tak sejalan dengan hati Akhir Pemerintah Otoriter?Pemerintah otoriter akan berakhir sangat mengenaskan. Ia akan selalu dikenang sejarah sebagai pemerintahan yang buruk. Siapapun yang terlibat di dalamnya akan dikecam oleh rakyat. Ia tidak akan benar-benar aman berada di luar kolamnya sendiri. Contoh pemerintah otoriter telah pernah tercatat oleh sejarah, yakni kisah Fir'aun. Ia berakhir dengan kisah yang mengerikan, mati ditelan lautan bersama prajurit-prajuritnya. Meski ia punya kekuatan yang besar, tidak ada artinya dan apa-apanya di hadapan Tuhan, sang pemilik alam semesta. Pemerintah otoriter selalu punya rencana untuk terus menerus berkuasa. Tapi ia lupa, jika sebaik-baiknya rencananya, Tuhanlah sebaik-baiknya perencana. Kemungkaran dan pembiaran kemungkaran pemerintah otoriter akan punya masa untuk terkubur, cepat atau lambat. Dan di hari kemudian, para pemimpin yang zalim akan benar-benar merasakan siksaan yang sangat sangat sangat berat. Maka, sungguh beruntunglah pemimpin yang menjauhi sifat otoriter meski hidup dalam kesederhanaan. Dari segi materi ia mungkin berkecukupan, tapi ia sebenarnya kaya, karena ia dicintai seluruh kalian, negeri kita Indonesia saat ini sudah memiliki pemimpin yang ideal atau otoriter? Silahkan jawab sendiri dan jangan lupa sempatkan berdoa untuk kebaikan negara kita!
Kekuasaan sebuah negara seringkali tidak terlepas dari kontrol para lembaga lembanganya. Semua lembaga yang bersangkutan saling berhubungan untuk mengontrol peranan lembaga lainnya, apakah sudah bersesuaian atau belum. Semua tergantung dengan pemerintahannya menggunakan prinsip beberapa negara yang menggunakan sistem penyerahan kekuasaan. Yang mana semua kekuasaan hanya dipegang oleh satu orang saja. Semua pemerintahan berpusat pada satu tersebut seringkali disebut dengan otoritarianisme. Otoritarianisme merupakan organisasi sosial yang ditandai dengan terjadinya penyerahan kekuasaan. Berikut merupakan pemaparan mengenai merupakan sebuah prinsip penyerahan kekuasaan. Yang mana dalam perkembangannya, semua proses pemerintahan maupun keorganisasian hanya terpusat pada satu orang saja. Orang tersebut memiliki hak untuk dapat mengontrol semua perkembangan yang dunia kepemerintahan, hal ini seringkali disebut dengan sentralisaasi. Yang mana semua kekuasaan pemerintahan baik daerah maupun pusat dipegang semua oleh pemerintah pusat. Pemerintahan pusat juga berwenang untuk mengatur hubungan luar ini juga seringkali disebut dengan ideologi otoriter. Hal itu berarti dalam bentuk pemerintahan terjadi penekanan pada kelompok tertentu yang sifatnya pribadi. Tekanan tekanan itu berasal dari kekuasaan negara perkembangannya, sistem otoritarianisme seringkali menentang prinsip demokrasi. Sehingga perihal pergantian kekuasaan tidak dilakukan secara terbuka dan OtoritarianismeAdapun beberapa karakteristik dari otoritarianisme yang mampu menambah wawasan kita mengenai paham ini. Yang tentunya juga membantu kita dalam membedakan paham otoritarianisme dengan paham lainnya, seperti diktator dan lain sebagainya. Berikut merupakan ciri ciri Dihargainya Hak Asasi ManusiaDalam penerapan prinsip otoriter, semua kekuasaan telah dikendalikan oleh pihak tertentu. Sehingga dalam hal pengambilan keputusan dan lain sebagainya dilakukan diluar kehendak dari masyarakatnya. Yang mana pihak tersebut hanya memperhatikan kemajuan negaranya, tanpa memperdulikan kesejahteraan Dapat Menjabat Dalam Waktu yang LamaUntuk mendukung jalannya pemerintahan, pastilah dilakukan perpindahan kekuasaan. Namun, negara yang berprinsip otoriter tidak melakukan perpindahan kekuasaan itu secara terbuka atau demokrasi. Melainkan dengan cara cara yang cenderung tertutup dari Mencurigai Munculnya Organisasi BaruPemerintahan yang otoriter cenderung memiliki ketakutan untuk diberontak oleh kelompok kelompok tertentu. Hal tersebut karena mereka takut, kekuasaannya akan dijatuhkan begitu saja. Sehingga untuk mencegah adanya hal itu, pemerintah mengeluarkan aturan yang berhubungan dengan pencegahan pembentukan sebuah organisasi Memegang Kekuasaan TertinggiSeperti yang kita tahu, pemerintahan yang otoriter cenderung untuk menyerahkan semua kekuasaannya hanya kepada pemimpin. Sehingga pemimpin memiliki peran yang begitu besar untuk mengendalikan dan mengatur segala aspek Komunikasi Satu ArahPemerintahan otoriter sangat membantasi warganya untuk mengutarakan pendapat atau aspirasinya mengenai kebijakan yang ditetapkan. Untuk itu untuk melancarkan semua kekuasaannya, pemerintah hanya menggunakan komunikasi yang sifatnya satu arah saja. Komunikasi satu arah ini digunakan untuk berkomunikasi ide, pikiran dan pesan, dan perintah lainnya, hanya dalam satu bentuk yaitu, OtoritarianismePemimpin Korea Utara, Kim melakukan pelarangan terhadap pembentukan organisasi baru di Korea Utara. Hal tersebut digunakan sebagai pencegahan awal lahiranya gerakan oposisi yang melakukan pemberontakan terhadap kebijakan otoriternya. Tags otoritarianisme, ppkn, Sistem pemerintahan
Penjelasansebiah negara di sebut otoriter jika yang memegang kedsulatan adalah seorang pemimpin dan pemimpin yang mengatur semuanya sesuai dengan apa yang di kehendaki tanpa memikirkan orang lain
Otoriter adalah sikap pemimpin yang dominan dan bertendensi negatif. Lawan kata dari otoriter sendiri yaitu demokrasi. Sedulur pasti kenal tokoh sejarah dunia pada masa Perang Dunia II, yaitu Adolf Hitler dari Jerman dan Benito Mussolini dari Italia. Kedua tokoh tersebut merupakan pemimpin otoriter. Selain otoriter adalah gaya kepemimpinan seseorang, otoriter juga merupakan sikap yang berkaitan dengan negara dan sistem pemerintahan. Yang dapat terjadi karena gaya kepemimpinan dari pimpinannya. Untuk lebih jelas lagi Sedulur mengenal tentang otoriter, kita mulai saja pembahasan lengkapnya di bawah ini. BACA JUGA 10+ Gaya Kepemimpinan dalam Perusahaan yang Paling Disukai Pengertian otoriter Kumparan Otoriter adalah orang yang berkuasa sendiri, bertindak sewenang-wenang, tanpa menghargai hak dan kesejahteraan rakyat. Sementara itu, sistem otoriter adalah sistem pemerintahan yang diterapkan oleh seorang pemimpin yang bergaya otoriter. Ciri dari negara otoriter adalah negara tertutup, tidak terbuka akan pendapat hingga semua aspek kehidupan masyarakat dikendalikan. Dalam istilah internasional, otoriter dikenal dengan nama autorian leader. Pola asuh otoriter adalah gaya kepemimpinan yang absolut dan menginginkan semua rakyatnya patuh tanpa syarat kepada pemimpin dan pemerintahannya. Pemimpin otoriter cenderung merasa bahwa dirinyalah yang paling pintar. Sehingga mereka beranggapan bahwa semua kesuksesan yang terjadi adalah karena hasil dari kepemimpinan mereka. Mereka pun tidak suka mendapat kritik dan saran dari orang lain. Contoh negara otoriter adalah Korea Utara yang hingga saat ini masih berjalan dengan baik sistem pemerintahannya. Kendati hal tersebut sudah banyak dikritik secara internasional. Karekteristik kepemimpinan otoriter CRC Setelah mengetahui otoriter adalah gaya kepemimpinan yang satu arah dan cenderung tegas, sebagaimana yang dijelaskan di atas. Maka bisanya terdapat karakteristik otoriter dengan ciri tersendiri. Setiap gaya kepemimpinan memiliki ciri dan karakteristikanya. Untuk otoriter sendiri, beriktu karakteristik khasnya Tidak meminta atau menerima masukan dari orang lain untuk mengambil keputusan. Sosok pemimpin membuat semua keputusan dalam perusahaan, baik skala kecil maupun besar. Pemimpin mengarahkan atau memberi mandat terkait semua metode, kebijakan, dan prosedur di tempat kerja. Anggota kelompok jarang dipercaya untuk membuat keputusan atau mengerjakan tugas penting. Pekerjaan cenderung sangat terstruktur dan sangat kaku. Kreativitas dan pemikiran out-of-the-box cenderung tidak didukung. Peraturan dijabarkan dan dikomunikasikan dengan jelas. Kelebihan gaya kepemimpinan otoriter Mobi France Kendati pun bertendensi negatif, negara otoriter adalah negara yang cenderung aman dan stabil. Karena segala aspeknya mudah dikendalikan. Berikut ini adalah beberapa kelebihan dari gaya kepemimpinan otoriter itu sendiri Efektif ketika keputusan harus dibuat dengan efisien dan cepat, tanpa waktu untuk berkonsultasi dengan orang lain. Mencegah bisnis atau proyek menjadi stagnan karena organisasi yang buruk atau kurangnya kepemimpinan. Membuat individu, kelompok, atau tim tidak kelewatan tenggat waktu proyek penting. Pemimpin dapat lebih mudah mengelola krisis ketika kendali ada sepenuhnya di tangan mereka. Arahan dan visi yang jelas. Pemimpin otoriter bekerja paling efektif dalam situasi penuh tekanan. Hal ini membuat setiap anggota tim menghormati kepemimpinannya. Kekurangan gaya kepemimpinan otoriter Glints Karena di dunia ini tidak ada yang sempurna, setelah kelebihan selalu dilengkapi dengan kekurangannya. Untuk kepemimpinan otoriter sendiri, berikut ini adalah beberapa hal yang menjadi kekurangannya Pemimpin yang otoriter sangat skeptis, dan kurang percaya kepada nasihat, saran dan ide dari orang lain. Berpeluang besar untuk jajaran pimpinan menyalahgunakan jabatan. Pemerintahan sangat kaku, dan bersifat satu arah. Hanya dari pemerintah kepada rakyat berupa komando. Tidak ada diskusi dan keterbukaan informasi, tidak menerima masukan dari rakyat. Secara garis besar, gaya kepemimpinan otoriter berisiko tinggi membuat perusahaan bergantung hanya pada satu orang. Tindakan yang seenaknya, misalnya segala bentuk hukuman, larangan, peraturan dapat dengan mudah diubah secara sepihak. Pemimpin juga menilai kesuksesan kepemimpinannya dari rasa takut dan kepatuhan bawahan yang bersifat kaku. Perbedaan otoriter dan otoritatif Berita Satu Meskipun Sedulur tengah mengatahui pengertian dari otoriter adalah gaya kepemimpinan, ada satu kata yang identik dengan otoriter, yaitu otoritatif. Dua hal ini terlihat sama namun merupakan hal yang jauh berbeda. Sama-sama gaya kepemimpinan dengan pendekatan yang jauh berbeda. Berikut ini perbedaannya, agar Sedulur lebih mudah akan kami sampaikan melalui tabel di bawah ini Perbedaan Pemimpin Otoriter Pemimpin Otoritatif Gaya Kepemimpinan Gaya memimpin yang cenderung memaksakan kehendak Gaya memimpin yang mau membimbing dan mengarahkan bawahannya Pemimpin bertindak sebagai Bertindak layaknya seorang pemilik dari organisasi Bertindak layaknya seorang mentor Tujuan penggunaan kekuasaan Untuk memaksakan kepatuhan anggota Untuk membimbing dan memotivasi anggota Tujuan penggunaan kekuasaan Menggunakan ancaman dan sanksi dalam memperlakukan anggota Menawarkan arahan dan umpan balik untuk menjaga antusiasme anggota Menciptakan perasaan berikut terhadap anggota Menciptakan rasa takut, terancam dan tidak termotivasi di antara anggota Menciptakan rasa pencapaian di antara anggota Keinginan anggota untuk mengikuti pemimpin Anggota secara terpaksa mengikuti arahan pemimpin Anggota secara sukarela mengikuti arahan pemimpin Pemaksaan kehendak oleh pemimpin Lebih memaksakan kehendaknya terhadap anggota dan organisasi Tidak memaksakan kehendaknya terhadap anggota dan organisasi Mengedepankan hal berikut terhadap anggota Mengedepankan kepatuhan mutlak dari anggota Mengedepankan pencapaian dari anggota Komunikasi antara pemimpin dan anggota Tidak adanya komunikasi antara pemimpin dan anggota karena anggota harus melaksanakan tugas tanpa pertanyaan Masih adanya komunikasi antara pemimpin dan anggota, mereka pun dapat mengajukan pertanyaan dan mendapatkan bimbingan dari pemimpin Peluang anggota untuk menyampaikan sesuatu kepada pemimpin Anggota hampir tidak memiliki peluang untuk memberikan ide dan inisiatif kepada pemimpin Anggota memiliki peluang untuk memberikan ide dan inisiatif kepada pemimpin BACA JUGA 14 Fasilitas yang Diharapkan dan Wajib Didapatkan Selain Gaji Tips menerapkan kepemimpinan otoriter Glints Berikut ini merupakan contoh otoriter yang disertai dengan tips, terutama bagi Sedulur hendak menerapakan gaya kepemimpinan ini. Atau bagi Sedulur yang memiliki kecenderungan otoriter, Sedulur bisa menerapkan tips di bawah ini. Karena, tidak semuanya gaya kepemimpinan negatif dan bisa memberikan perubahan yang optimal, jika dijalankan dengan sangat tepat. Sakali lagi, meskipun gaya kepemimpinan otoriter adalah gaya kepemimpinan yang bertendensi negatif, namun jika dijalankan dengan tepat dapat memberikan perubahan yang signifikan. Berikut ini beberapa tips yang bisa Sedulur coba terapkan 1. Hormati bawahan sebagai rekan kerja Glints Otoriter adalah gaya kepemimpinan yang tegas, terutama kepada rekan kerja dan menganggapnya sebagai bawahan. Hal ini merupakan langkah yang tidak tepat. Agar gaya kepemimpinan ini dapat berjalan efeketif, Sedulur bisa menghilangkan bawahan dan mengubahnya menjadi rekan kerja yang sejajar dengan batasan-batasan tertentu. 2. Komunikasi secara detail Glints Sebagian besar karyawan tahu bahwa pemimpin menginginkan mereka untuk taat peraturan dan mengikuti prosedur. Namun, beberapa mungkin tidak langsung bisa memahami apa yang benar-benar mereka butuhkan untuk melakukannya. Maka itu, jelaskanlah secara detail dan gamblang mengenai semua ekspektasi, rencana kerja, dan tujuan akhirnya. Kejelasan membantu staf memahami aturan sehingga mereka lebih mungkin untuk bekerja sama. 3. Bersikap adil Freepik Karena otoriter adalah pemimpin yang tegas, namun bukan mustahil untuk bersikap adil. Ketidakadilan bisa menimbulkan rasa ketidakpercayaan terhadap pemimpin. Sebagai pemimpin, penting untuk memastikan bahwa mereka memperlakukan semua orang sama, dan bahwa mereka memberlakukan kebijakan yang sama terlepas dari siapa karyawannya. Konsistensi menghasilkan kepercayaan dan membantu pemimpin mendapatkan rasa hormat dari orang-orang sekitarnya. 4. Izinkan rekan kerja untuk berpendapat Westend61 Memberi ruang untuk berpendapat kepada setiap elemen kerja merupakan hal yang penting, meskipun ciri khas kepemimpinan demokrasi yang terbuka untuk memberikan pendapat, bukan mustahil gaya kepemimpinan otoriter juga dapat memberikan ruang untuk rekan kerja berpendapat. Hal ini bisa membuat kondisi kerja lebih baik lagi. 5. Ambil keputusan yang tepat McKensey Setelah mengizinkan rekan kerya memberikan pendapat untuk menentukan solusi dari sebuah permasalahan, Sedulur sebagai pemimpin harus mengambil keputusan yang tepat. Ketegasan merupakan kelebihan seorang pemimpin otoritatif. Mengambil keputusan yang tegas bukan merupakan hal yang sulit, namun dengan catatan setiap saran dan masukan yang disampaikan rekan kerja telah didengar dengan baik dan ditampung secara keseluruhan. Apakah otoriter tepat diterapkan pada perusahaan? Glints Setelah menyimak penjelasan di atas, otoriter adalah gaya kepemimpinan yang dimiliki oleh setiap orang. Bukan hanya dapat diterapkan pada pemerintahan saja, namun juga bisa diterapkan pada sebuah institusi, sebuah badan, organisasi, komunitas bahkan dapat diterapkan pada sebuah perusahaan. Saat ini, gaya kepemimpinan otoriter adalah hal yang lumrah kita temui dalam sebuah institusi yang memiliki tekanan dan perhatian yang tinggi. Seperti misal institusi militer. Lantas, apakah gaya kepemimpinan otoriter bisa diterapkan dalam sebuah bisnis dan perusahaan? Tentu saja dapat sangat mungkin diterapkan, selama perusahaan tersebut merupakan perusahaan yang bergerak di bidang yang memiliki tuntutan kerja yang tinggi. Namun, hal tersebut harus disesuaikan lagi dengan konteks zaman yang saat ini tengah kita jalani. Apakah gaya kepemimpinan otoriter yang kaku masih cocok di zaman serba terbuka seperti saat ini? Biasanya, gaya kepemimpinan otoriter adalah penting untuk diterapkan, terutama pada perusahaan yang tengah mengalami krisis dan harus melewati tantangan tersebut. Biasanya krisis dan tantangan yang dihadapi disebabkan karena beberapa hal berikut ini Departemen atau tim yang tidak memenuhi tujuannya dalam kuartal terakhir. Pergeseran kepemilikan, kepemimpinan, atau struktur perusahaan. Perputaran perusahaan setelah penurunan. Akan mengalami perubahan struktur organisasi secara besar-besaran. Kapan gaya otoriter tepat untuk digunakan? Vocasia Pertanyaan ini sangat baik untuk dipertanyakan, karena dengan pertanyaan ini tidak menyudutkan gaya otoriter itu sendiri. Karena gaya kepemimpinan otoriter adalah bagian dari gaya kepemimpinan yang dapat bermanfaat untuk mengatasi beberapa kondisi tertentu. Sebagaimana yang telah disinggung di atas, gaya kepemimpinan ini dapat diterapkan ketika memasuki masa krisis dan menghadapi berbagai macam tantangan untuk mempertahankan sebuah institusi yang tengah dipimpin. Biasanya pemimpin otoriter dipilih dan ditempatkan kepada suatu lembaga yang tengah mengalami krisis dan perlu diselamatkan. BACA JUGA 25 Contoh Kelebihan dan Kekurangan untuk Jawaban Interview Tokoh yang beragaya otoriter Hukamnas Setelah mengatahui gaya kepemimpinan otoriter di atas, bahwa otoriter adalah gaya kepemimpinan yang tegas. Sedulur harus tahu beberapa tokoh dunia yang memiliki gaya kepemimpinan otoriter. Berikut ini hanya beberapa tokoh dunia yang telah dikenal luas secara internasional dengan gayanya yang otoritatif Adolf Hitler Pemimpin tertinggi Jerman dan Partai Nazi yang memiliki sistem pemerintahan otoriter garis keras yang dikenal juga dengan paham Benito Mussolini Pemimpin fasis di Italia, bekerja sama dengan Hitler dan sempat menguasai beberapa bagian Eropa dengan poros fasisme. Bekerja sama juga dengan Jepang, yang memimpin dan menjajah hampir seluruh Benua Asia. Mustafa Kemal Ataturk Bapak pendiri Negara Turki, selain bergaya otoriter, pemimpin ini juga terkenal dengan paham sekulernya, yang memisahkan urusan agama dengan negara. Fidel Castro Pemimpin Kuba yang terkenal otoriter dan berpaham komunis. Kim Jong-Un Pemimpin Korea Utara yang terkenal otoriter dan menjadikan negaranya tertutup dari informasi dan kerjasama internasional. Saddam Hussein Saddam merupakan pemimpin Arab yang paling kukuh menentang Amerika dan Barat. Sekalipun beliau meninggal dengan cara tragis dan dihujat di Barat tetapi dipuja di jalanan kota-kota di Arab. Poros Barat harus bekerja dengan keras untuk menurunkan Saddam. Soeharto Presiden Indonesia Kedua, yang berkuasa selama 32 tahun, terkenal dengan gaya kepemimpinannya yang otoriter dan terpusat. Dipercaya oleh sebagaian masyarakat telah menyebabkan rakyat Indonesia sengsara dan menderita. Jenis gaya kepemimpinan lainnya Cera Production Selain otoriter, terdapat juga beberapa jenis gaya kepemimpinan lainnya yang umum diterapkan. Sebagai pengetahuan tambahan bagi Sedulur, berikut gaya kepemimpinan yang dimaksud Gaya kepemimpinan otoritatif Pemimpin otoritatif ingin menggerakkan anggota dengan motivasi untuk menuju suatu visi atau tujuan yang telah ditetapkan. Gaya kepemimpinan birokratis Pemimpin birokratis tidak hanya menjadi atasan tapi juga memastikan bahwa semua peraturan dipatuhi oleh anggota sehingga gaya kepemimpinan ini cukup efektif untuk memantau hasil kerja rutin. Gaya kepemimpinan karismatik Pemimpin karismatik memiliki kekuatan energi dan daya tarik yang bisa mempengaruhi orang lain sehingga mempunyai pengikut yang jumlahnya besar. Gaya kepemimpinan partisipatif Pemimpin partisipatif mengikutsertakan anggota dalam pengambilan keputusan mencakup konsultasi, pengambilan keputusan bersama, membagi kekuasaan, desentralisasi dan manajemen yang demokratis. Gaya kepemimpinan inovatif Pemimpin yang inovatif dapat mengarahkan perusahaan untuk memproduksi inovasi untuk produk, layanan atau jasa yang dibuat perusahaan. Gaya kepemimpinan demokratis Pemimpin demokratis membangun rasa hormat dan tanggung jawab dari anggota dengan mendengarkan pendapat mereka. Gaya kepemimpinan autokratis Kebalikan dari pemimpin demokratis, pemimpin autokratis adalah pemimpin yang membuat keputusan dari pilihannya sendiri tanpa mengambil masukan dari anggota. Gaya kepemimpinan delegatif Pemimpin delegatif memberikan kepercayaan kepada tim yang dipimpinnya. Pemimpin juga berusaha meningkatkan kerjasama antara dirinya dengan anggota tim dalam menyelesaikan tugas. Gaya kepemimpinan situasional Gaya kepemimpinan situasional ini menekankan pada pengaruh lingkungan dan situasi. Gaya kepemimpinan transformasional Kepemimpinan ini mengubah dan mentransformasikan setiap anggota untuk menuju perubahan agar kualitas para anggota akan semakin meningkat. Gaya kepemimpinan transaksional Pemimpin transaksional mengutamakan kesepakatan antara dirinya dengan para anggota berupa hadiah dan hukuman. Itulah penjelasan lengkap terkait gaya kepemimpinan otoriter. Sebagaimana yang telah Sedulur baca, otoriter adalah salah satu jenis gaya kepemimpinan yang memiliki kelebihan dan kekurangannya. Baik diterapkan pada sistem pemerintahan ataupun perusahaan. Setiap gaya kepemimpinan mempunyai ciri khasnya masing-masing dan akan sangat efektif tergantung dengan kebutuhan dan konteks zaman. Sedulur yang membutuhkan sembako, bisa membeli di Aplikasi Super lho! Sedulur akan mendapatkan harga yang lebih murah dan kemudahan belanja hanya lewat ponsel. Yuk unduh aplikasinya di sini sekarang. Sementara Sedulur yang ingin bergabung menjadi Super Agen bisa cek di sini sekarang juga. Banyak keuntungan yang bisa didapatkan, antara lain mendapat penghasilan tambahan dan waktu kerja yang fleksibel! Dengan menjadi Super Agen, Sedulur bisa menjadi reseller sembako yang membantu lingkungan terdekat mendapatkan kebutuhan pokok dengan mudah dan harga yang lebih murah.
Daftar Isi Pengertian Otoriter Ciri-ciri Otoriter Contoh Otoriter 1. Pemerintahan Otoriter di Mesir 2. Pemerintahan Otoriter di Filipina Otoriter adalah salah satu istilah yang kerap kita temukan dalam konteks kepemimpinan dan pemerintahan. Otoriter dapat diartikan sebagai tindakan menurut kemauan sendiri yang selalu dipandang otoriter memiliki kecenderungan keras kepala dan bersifat kaku hingga memaksakan keinginan kepada khalayak. Nah, dalam artikel ini, kita akan mempelajari lebih lengkap mengenai pengertian otoriter, ciri-cirinya, serta jurnal dalam otoriter adalah tindakan menurut kemauan sendiri di mana setiap produk pemikiran dipandang benar. Otoriter ditandai dengan pemusatan kekuasaan pada diri sang pemimpin sendiri. Pemimpin dalam sistem yang otoriter biasanya sangat dominan dalam pengambilan keputusan dan pembentukan kebijakan. Si pemimpin meyakini bahwa organisasi yang ia pimpin adalah miliknya kepemimpinan otokratik digambarkan sebagai kepemimpinan yang dilakukan seorang pemimpin dengan sikap menang sendiri, tertutup pada saran dari luar, dan memiliki idealisme tinggi. Selanjutnya akan kita bahas secara lengkap dalam OtoriterKepemimpinan otoriter memiliki ciri-ciri sebagai berikut, mengutip mutlak terpusat pada dan kebijaksanaan selalu dibuat oleh berlangsung hanya satu arah dari pemimpin kepada harus selalu dicetuskan oleh mengawasi sikap, tingkah laku, perbuatan, atau kegiatan para bawahan secara diberikan kepada bawahan secara atau anggota tidak memiliki kesempatan untuk memberikan saran, pendapat, dan menuntut kesetiaan mutlak dan prestasi sempurna dari anggotanya tanpa banyak ditemukan kritik daripada cenderung bertindak kasar dan kaku dalam ada paksaan, ancaman, dan hukuman dalam jalannya jawab keberhasilan organisasi hanya di tangan terlalu ditonjolkan sebagai simbol keberadaan juga sering menonjolkan diri sebagai penguasa bersikap megalomania atau gila organisasi identik dengan tujuan pribadi anggota lebih diutamakan daripada kinerja, kejujuran, dan norma-norma moral serta organisasi sangat OtoriterSetelah mengetahui ciri-ciri otoriter di atas, kamu mungkin bisa mulai membayangkan bagaimana kepemimpinan otoriter berlangsung. Apabila belum terbayang, kamu bisa melihat contoh-contoh kepemimpinan otoriter di bawah Pemerintahan Otoriter di MesirMesir pernah dikenal sebagai negara yang otoriter. Mengutip jurnal Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dalam Mesir merdeka pada 1922 setelah menjadi bagian koloni Inggris. Mereka memulai pemerintahan dalam bentuk monarki konstitusional dan menerapkan sistem demokrasi parlementer. Tetapi sistem demokrasi parlementer itu tidak berjalan sebagaimana 1952, terjadi peristiwa kudeta di mana Raja Farouk turun tahta. Kudeta yang dipimpin Gamal Abdel Nasser itu mengubah sistem pemerintahan Mesir menjadi republik. Namun, bukannya semakin demokratis, negara itu justru dipimpin oleh rezim militer. Pemerintah membatasi kebebasan sipil dalam berserikat dan berpolitik, salah satunya lewat larangan pembentukan partai politik sejak sendiri menggeser koleganya, Presiden Mohammad Naguib, dan membuat dirinya sendiri menjadi presiden berikutnya. Nasser menerapkan ideologi sosialis-nasionalis dalam memimpin Mesir. Meskipun ada beberapa programnya yang baik untuk keadilan sosial, namun demokrasi tidak berjalan di itu terus berlanjut ke presiden berikutnya. Hingga pada 1977, Presiden Anwar Sadat memberlakukan sistem multipartai. Bersamaan dengan itu, kekuatan Islam di bidang politik pun hal tersebut menimbulkan kekhawatiran kaum liberal-sekuler karena pembentukan Mesir sebagai negara Islam dinilai akan mengancam kebebasan masyarakat Mesir. Sadat sendiri khawatir dan akhirnya membatasi pergerakan organisasi Islam yang menentang kebijakan pemerintah Mesir. Sikap dan tindakan otoriter Sadat dinilai melanggar Hak Asasi dipimpin oleh Nasser dan Sadat, Mesir menerapkan sistem pemerintahan yang lebih tepat disebut oligarki militer, di mana peran sipil dalam pemerintahan sangat terbatas dan hanya bersifat sebagai ornamen politik. Rezim otoriter di Mesir akhirnya tumbang setelah peristiwa revolusi di negara-negara Arab atau Arab Spring pada Pemerintahan Otoriter di FilipinaFilipina juga pernah mengalami pemerintahan otoriter di bawah Ferdinand Edralin Marcos. Mengutip jurnal dari Universitas Muhammadiyah Malang dalam Marcos menjabat selama kurang lebih 20 tahun sejak 1965 hingga 1986. Selama menjabat, Marcos sengaja membuat dirinya boleh menjadi presiden hingga empat Marcos di satu sisi mengantarkan Filipina menjadi negara yang makmur dalam hal pangan. Filipina mengalami swasembada pangan karena produksi beras yang melimpah, hingga mampu mengekspor beras ke luar negeri. Ekonomi Filipina cenderung di sisi lain, keberhasilan ekonomi itu tidak berlangsung lama. Terjadi kesenjangan sosial yang parah antara masyarakat yang kaya dan yang miskin. Isu korupsi juga berkembang hingga menimbulkan kerusuhan sipil di seluruh penjelasan mengenai otoriter. Semoga bermanfaat. Simak Video "Ada Terduga Teroris, Standar Masuk MUI Dipertanyakan" [GambasVideo 20detik] des/fds
sebuah negara disebut otoriter jika