semua milik allah dan akan kembali kepadanya
Semuamilik Allah dan semua akan kembali kepada Allah. Ia akan ditanya tentang amalnya, ilmunya, nikmat Allah yang telah diberikan kepadanya. Ia akan menjawab dengan kokoh, akhirnya nikmat kebaikan berlanjut terus untuknya. Jika ditampakkan baginya dosa, ia mengakuinya dan Allah akan menutupi serta memaafkan kesalahannya.
Semuaawal kehidupan dimulai dari alam ruh, kehidupan dunia dan berakhir di surga
Padaayat ke 8 di situ nabi zakaria mempertanyakan kekuasaan Allah bagaimana mungkin nabi zakaria mempunyai anak sedangkan istrinya mandul tapi di ayat berikutnya Allah Memberikan jawaban yang sangat tegas bahwa semua itu sangat mudah bagi Allah, dari itulah terasa ada tamparan bagi diri saya karena selama ini saya masih belum yakin akan kekuasaan Allah, bahkan sampai saat ini pun masih ada
Keberadaanseorang hamba bahwa dia milik Allah dan akan kembali kepadaNya adalah faktor terbesar yang menyebabkan tumbuhnya kesabaran. Surat Al-Baqarah ayat 156: Musibah adalah semua yang membuat hati, badan atau kedua-duanya terasa sakit atau pedih. Maksudnya: kita milik Allah, di bawah pengaturan dan tindakan-Nya, Dia berbuat kepada milik
Sebagaimanayang dipertegas Allah SWT, "Milik Allah SWT segala apa yang ada di langit dan di bumi. (QS. Al-Baqarah [2]: 284). Ketika seseorang menyadari bahwa semuanya miliki Allah SWT, ia tidak akan gelisah, bersedih, dan berduka. Tatkala kekayaan yang dimiliki, kedudukan yang tinggi, dan keindahan fisik memudar, ia akan bertasbih
Meine Stadt De Partnersuche Kostenlos. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Kullu nafsin Zaaiqatul Maut QS. Al 'Imran ayat 195Artinya "Setiap yang bernyawa akan merasakan mati." Innalillahi wainna ilaihi rooji'un. "Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepada-Nyalah kami akan kembali ". Kenapa setiap ada yang meninggal atau kesusahan atau suatu bencana yang menimpa selalu mengucapkan kalimat itu? Karena itu adalah suatu bentuk kepasrahan pada Allah, ketidakberdayaan kita melawan kehendak dan takdir Allahm Semuanya adalah milik Allah dan hanya kepada-Nya semua akan tidak dapat mengira, memprediksi apalagi meramalkan kematian, bencana, kesusahan atau musibah yang bisa saja menimpa. Bukan hanya musibah, nikmat Allah juga tidak dapat diprediksi. Semua atas kehendak Allah semata. Pagi ini adalah Rabu sendu, Rabu syahdu, Rabu yang berkabung. Kami harus merelakan si kecil imut, si lucu kesayangan, yang sudah kita anggap anak sendiri, berpulang ke hadirat-Nya. Anak terakhir dari enam bersaudara, imut, kucing kesayangan. Bagaimana rasanya kehilangan sesuatu yang di sayangi? Tentu saja sedih. Itu perasaan yang lumrah dan manusiawi. Yang namanya manusia pasti pernah merasa sedih dan bahagia. Tapi kembali lagi, rela ataupun enggak, kita harus berusaha rela, ikhlas menerima, karena semuanya milik Sang Pencipta. Setiap saat harus siap dipanggil, siap berpisah kalau sudah tiba waktunya. Setiap yang bernyawa pasti akan merasakan mati. Itu pasti. Bukan hanya manusia, hewan dan tumbuhan juga akan merasakannya. Entah itu kapan, di mana dan dalam keadaan apa. Tapi satu yang kita harap dan mohonkan, dimanapun itu, kapanpun itu, semoga dalam keadaan akhir yang bahagia, husnul khotimah. InsyaAllah. Selamat jalan bocil imut, kamu pasti akan lebih berbahagia di sisi Allah. Lihat Kurma Selengkapnya
Faedah Surat An-Nuur 36 Allah Merajai Langit dan Bumi, Kita Semua Akan Kembali kepada-NyaAllah merajai langit dan bumi, dan kita semua akan kembali kepada Surah An-Nuur Ayat 42Allah Ta’ala berfirman,وَلِلَّهِ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۖ وَإِلَى اللَّهِ الْمَصِيرُ“ Dan kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi dan kepada Allah-lah kembali semua makhluk.” QS. An-Nuur 42Penjelasan ayatSemua milik Allah dan semua akan kembali kepada AllahDisebutkan dalam ayat ke-42 “Dan kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi.” Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di memberikan keterangan, maksudnya adalah Allah menciptakan langit dan bumi. Allah yang memberikan rezeki pula kepada langit dan bumi. Allah juga yang mengatur langit dan bumi. Allah mengaturnya secara syar’i dan qadari artinya semua harus tunduk pada aturan syariat Allah dan semua yang Allah tetapkan itu pasti terjadi. Di bumi ini tempat kita beramal, sedangkan di akhirat adalah tempat amalan kita itu dibalas. Sehingga dalam lanjutan ayat disebutkan, “dan kepada Allah-lah kembali semua makhluk.” Artinya, kepada Allah tempat kita kembali dan kita akan dibalas. Lihat Tafsir As-Sa’di, hlm. manusia akan nampak pada catatan amal dan timbangan amalDalil yang menunjukkan adanya timbangan amal pada hari kiamat di antaranya adalah ayat,وَنَضَعُ الْمَوَازِينَ الْقِسْطَ لِيَوْمِ الْقِيَامَةِ فَلَا تُظْلَمُ نَفْسٌ شَيْئًا ۖ وَإِنْ كَانَ مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِنْ خَرْدَلٍ أَتَيْنَا بِهَا ۗ وَكَفَىٰ بِنَا حَاسِبِينَ“Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, maka tiadalah dirugikan seseorang barang sedikitpun. Dan jika amalan itu hanya seberat biji sawipun pasti Kami mendatangkan pahalanya. Dan cukuplah Kami sebagai pembuat perhitungan.” QS. Al-Anbiya’ 47Dalam ayat lainnya disebutkan,فَأَمَّا مَنْ ثَقُلَتْ مَوَازِينُهُ , فَهُوَ فِي عِيشَةٍ رَاضِيَةٍ , وَأَمَّا مَنْ خَفَّتْ مَوَازِينُهُ , فَأُمُّهُ هَاوِيَةٌ , وَمَا أَدْرَاكَ مَا هِيَهْ , نَارٌ حَامِيَةٌ“Dan adapun orang-orang yang berat timbangan kebaikannya, Maka dia berada dalam kehidupan yang memuaskan. Dan adapun orang-orang yang ringan timbangan kebaikannya, maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah. Tahukah kamu apakah neraka Hawiyah itu? Yaitu api yang sangat panas.” QS. Al-Qari’ah 6-11Dalam penjelasan para ulama ada beberapa pendapat manakah yang ditimbang dalam mawazin timbangan pada hari kiamat. Ada beberapa pendapat, yang ditimbang adalah 1 amal itu sendiri, 2 catatan amal, 3 pahala dari amalan, 4 pelaku amal itu sendiri. Lihat Ma’arij Al-Qabul, 3 yang menunjukkan bahwa manusia akan menerima catatan amal adalah firman Allah Ta’ala,فَأَمَّا مَنْ أُوتِيَ كِتَابَهُ بِيَمِينِهِ فَيَقُولُ هَاؤُمُ اقْرَءُوا كِتَابِيَهْ“Adapun orang-orang yang diberikan kepadanya kitabnya dari sebelah kanannya, maka dia berkata “Ambillah, bacalah kitabku ini.” QS. Al-Haqqah 19Juga dalam ayat,وَأَمَّا مَنْ أُوتِيَ كِتَابَهُ بِشِمَالِهِ فَيَقُولُ يَا لَيْتَنِي لَمْ أُوتَ كِتَابِيَهْ“Adapun orang yang diberikan kepadanya kitabnya dari sebelah kirinya, maka dia berkata “Wahai alangkah baiknya kiranya tidak diberikan kepadaku kitabku ini.” QS. Al-Haqqah 25Begitu juga yang menerima kitab dari sisi belakang punggungnya seperti disebut dalam ayat,وَأَمَّا مَنْ أُوتِيَ كِتَابَهُ وَرَاءَ ظَهْرِهِ“Adapun orang-orang yang diberikan kitabnya dari belakang.” QS. Al-Insyiqaq 10Juga dalam hadits dari Aisyah radhiyallahu anha, ia ketika itu mengingat neraka, lantas ia menangis. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bertanya saat itu, “Apa yang membuatmu menangis?” Aisyah menjawab, “Aku mengingat neraka lantas aku menangis. Apakah kalian akan mengingat keluarga kalian pada hari kiamat?” Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam menjawab,أَمَّا فِي ثَلاَثَةِ مَوَاطِنَ فَلاَ يَذْكُرُ أَحَدٌ أَحَدًا عِنْدَ المِيْزَانِ حَتَّى يَعْلَمَ أَيَخِفُّ مِيْزَانُهُ أَوْ يَثْقُلُ وَعِنْدَ الكِتَابِ حِيْنَ يُقَالُ هَآؤُمُ اقْرَؤُوْا كِتَابِيَهْ حَتَّى يَعْلَمَ أَيْنَ يَقَعُ كِتَابُهُ أَفِي يَمِيْنِهِ أَمْ فِي شِمَالِهِ أَمْ مِنْ وَرَاءِ ظَهْرِهِ وَعِنْدَ الصِّرَاطِ إِذَا وُضِعَ بَيْنَ ظَهْرَي جَهَنَّمَ“Ada tiga keadaan seseorang tidak akan mengingat siapa pun pada hari kiamat 1 ketika di sisi mizan timbangan, sampai seseorang mengetahui timbangannya ringan ataukah berat; 2 ketika berada pada sisi kitab catatan amal ketika dikatakan Ambillah, bacalah kitabku ini’ sampai ia mengetahui apakah catatannya diambil dari sisi kanan, ataukah sisi kiri, atau dari belakang punggungnya; 3 ketika berada di shirath jembatan yang dibentangkan di atas Jahannam.” HR. Abu Daud, no. 4755; Tirmidzi, no. 2235. Hadits ini disahihkan oleh Syaikh Al-Albani.Tentang hisab amalDalam masalah hisab disebutkan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah, “Yang dimaksud hisab adalah ditimbangnya amal kebaikan dan kejelekan. Termasuk dalam hal ini ada munaqasyah perhitungan amal baik dan jelek secara rinci. Hisab yang dimaksud sebelumnya adalah penampakan amalan pada pelakunya dan akhirnya ia mengenal amalnya karena itu para ulama Ahlus Sunnah berselisih pendapat mengenai orang kafir, yaitu apakah orang kafir dihisab ataukah tidak. Yang jelas hisab itu ada yaitu amalan itu dihitung dan ditampakkan. Namun hisab bagi orang kafir bukan maknanya kebaikan mereka dibalas pada hari kiamat lalu dibandingkan dengan kejelekannya.” Dar’u Ta’arudh Al-Aql, 5229. Dinukil dari Tafsir Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah, 6489.Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah di tempat lainnya juga menyatakan, “Setiap hamba pasti memiliki kejelekan. Dalam kehidupan kita selaku hamba pasti punya kekurangan. Seandainya bukan karena pemaafan dari Allah terhadap kesalahan-kesalahan kita dan Allah menerima amal kita, tentu kita akan binasa. Karena dalam hadits disebutkan, “Siapa yang menghadapi munaqasyah perhitungan hisab secara rinci, maka ia tentu akan disiksa. Aisyah mengatakan, Wahai Rasulullah, bukankah Allah mengatakan, “Adapun orang-orang yang diberikan kepadanya kitabnya dari sebelah kanannya, maka dia berkata “Ambillah, bacalah kitabku ini.” Inilah yang dimaksud dengan al-ardh penampakan amal. Namun jika amal tersebut nuqisya dihisab rinci tentu akan disiksa.” Jaami’ Ar-Rasail, 1150. Dinukil dari Tafsir Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah, 6489Hisab itu ada dua macamPertama, hisab ardh. Hisab ini berlaku khusus untuk orang beriman. Ia akan ditanya tentang amalnya, ilmunya, nikmat Allah yang telah diberikan kepadanya. Ia akan menjawab dengan kokoh, akhirnya nikmat kebaikan berlanjut terus untuknya. Jika ditampakkan baginya dosa, ia mengakuinya dan Allah akan menutupi serta memaafkan pertama ini tidak dihitung detail munaqasyah. Ia akan mengambil kitabnya dengan tangan kanannya. Ia akan kembali pada keluarganya dalam keadaan suka cita. Karena ia selamat dari siksa dan diberikan keburuntungan dengan yang disebutkan dalam hadits,مَنْ حُوسِبَ عُذِّبَ قَالَتْ عَائِشَةُ فَقُلْتُ أَوَلَيْسَ يَقُولُ اللَّهُ تَعَالَى فَسَوْفَ يُحَاسَبُ حِسَابًا يَسِيرًا قَالَتْ فَقَالَ إِنَّمَا ذَلِكِ الْعَرْضُ وَلَكِنْ مَنْ نُوقِشَ الْحِسَابَ يَهْلِكْ“Barangsiapa yang dihisab, maka ia tersiksa”. Aisyah bertanya, “Bukankah Allah telah berfirman maka ia akan diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah’ QS. Al-Insyiqaq 8” Maka Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam menjawab, “Itu baru al-aradh penampakan amal. Namun barangsiapa yang diteliti hisabnya, maka ia akan binasa.” HR. Bukhari, no. 103 dan Muslim, no. 2876Kedua, hisab munaqasyah. Hisab ini ditujukan pada orang kafir dan ahli maksiat dari orang yang bertauhid. Mereka akan lama hisabnya dan akan berat tergantung pada banyaknya dosanya. Jika itu ahli maksiat dari kalangan ahli tauhid, maka Allah akan masukkan mereka dalam neraka sampai waktu tertentu kemudian keluar, lalu akan masuk dalam surga jenis ini akan dialami oleh orang kafir, munafik, dan pelaku kemaksiatan–semoga Allah melindungi kita–, di mana mereka akan diinterogasi secara teliti atas kenikmatan yang diperoleh semasa di dunia, selain itu terjadi adu argumentasi sehingga Allah pun mendatangkan saksi untuk membatalkan alasan Fatawa Al-Islam Sual wa Jawab, no. Al-Qabul bi Syarh Sullam Al-Wushul ila Ilmi Al-Ushul fi At-Tauhid. Cetakan kedelapan, Tahun 1432 H. Hafizh bin Ahmad Al-Hakami. Penerbit Dar Ibnul As-Sa’di. Cetakan kedua, Tahun 1433 H. Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di. Penerbit Muassasah Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah. Cetakan pertama, Tahun 1432 H. Iyad bin Abdul Lathif bin Ibrahim Al-Qaisi. Penerbit Dar Ibnul menjelang Ashar, 27 Shafar 1441 H, bertepatan dengan 26 Oktober 2019oleh Muhammad Abduh TuasikalArtikel
Dalam islam telah diajarkan bahwa kita sebagai umatnya pasti akan mengalami kematian. Allah SWT telah berfirman dalam ayat berikut ini. Artinya “Setiap yang bernyawa akan merasakan mati., dan hanya pada hari kiamat sajalah diberikan dengan sempurna balasanmu…..” Ali Imran/3 185 Jika ada salah satu kerabat kita yang meninggal maka keluarga yang ditinggalkannya hendaknya menerima atau ikhlas dan rela melepas kepergian orang yang di dunia ini adalah milik Allah SWT dan akan kembali kepadaNya. Hal ini tertuang sebagaimana firman Allah SWT sebagai berikut Artinya “Sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali” Al-Baqarah/2 156. Baca juga Hukum Berwudhu Sebelum Akad NikahHal tersebut juga tertuang pada sabd oleh Nabi Muhammad saw, dalam hadits berikut ini yaituArtinya Dari Abu Hurairah, Nabi saw. bersabda, “Banyak-banyaklah kamu mengingat hal yang memutuskan kesenangan, yaitu kematian.” at-Tirmizi 22291. Kewajiban Mengurus JenazahPada dasarnya setiap muslim memiliki kewajiban terhadap saudara sesame muslim yang meninggal yang harus segera dilaksanakan adalah mengurus jenazahnya dan juga mengurus harta peninggalan orang ini bersifat kolektif karena itu dimasukkan sebagai suatu jenis ibadah yang dimana Hukum Mengurus Jenazah Dalam Islam hukumnya fardu kifayah, artinya kewajiban bagi seluruh umat muslim. Baca juga Hukum Kerja Sebagai Kolektor Dalam IslamTetapi apabila sudah dilaksanakan oleh beberapa orang yang melaksanakannya, maka kewajiban itu gugur bagi seluruh umat muslim. Kewajiban-kewajiban terhadap orang yang meninggal adalah diantaranya memandikan, mengkafani, menyalatkan, dan menguburkan Memandikan mayitMemandikan mayit juga hukumnya fardhu kifayah. Berdasarkan hadits dari Abdullah bin Abbas radhiallahu’anhu, beliau berkata sebagai berikutبينَا رجلٌ واقفٌ مع النبيِّ صلَّى اللهُ عليهِ وسلَّمَ بعَرَفَةَ ، إذْ وَقَعَ عن راحلتِهِ فَوَقَصَتْهُ ، أو قال فأَقْعَصَتْهُ ، فقالَ النبيُّ صلَّى اللهُ عليهِ وسلَّمَ اغْسِلوهُ بماءٍ وسِدْرٍ ، وكَفِّنُوهُ في ثَوْبَيْنِ ، أو قالَ ثَوْبَيْهِ ، ولا تُحَنِّطُوهُ ، ولا تُخَمِّروا رأسَهُ ، فإنَّ اللهَ يبْعَثُهُ يومَ القيامةِ يُلَبِّي“Ada seorang lelaki yang sedang wukuf di Arafah bersama Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam. Tiba-tiba ia terjatuh dari hewan tunggangannya lalu meninggal. Maka Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda mandikanlah ia dengan air dan daun bidara. Dan kafanilah dia dengan dua lapis kain, jangan beri minyak wangi dan jangan tutup kepalanya. Karena Allah akan membangkitkannya di hari Kiamat dalam keadaan bertalbiyah” HR. Bukhari no. 1849, Muslim no. 1206. Juga hadits dari Ummu Athiyyah radhialahu’anha, ia berkata تُوفيتْ إحدى بناتِ النبيِّ صلَّى اللهُ عليهِ وسلَّمَ ، فخرج فقال اغْسِلْنَها ثلاثًا ، أو خمسًا ، أو أكثرَ من ذلك إن رأيتُنَّ ذلك ، بماءٍ وسدرٍ ، واجعلنَ في الآخرةِ كافورًا ، أو شيئًا من كافورٍ، فإذا فرغتُنَّ فآذِنَّنِي فلما فرغنا آذناه فألقى إلينا حقوه فضفرنا شعرها ثلاثة قرون وألقيناها خلفها“Salah seorang putri Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam meninggal yaitu Zainab. Maka beliau keluar dan bersabda“Mandikanlah ia tiga kali, atau lima kali atau lebih dari itu jika kalian menganggap itu perlu. Dengan air dan daun bidara. Dan jadikanlah siraman akhirnya adalah air yang dicampur kapur barus, atau sedikit kapur barus. Jika kalian sudah selesai, maka biarkanlah aku masuk”. Ketika kami telah menyelesaikannya, maka kami beritahukan kepada beliau. Kemudian diberikan kepada kami kain penutup badannya, dan kami menguncir rambutnya menjadi tiga kunciran, lalu kami arahkan ke belakangnya” HR. Bukhari no. 1258, Muslim no. 939. Baca juga Hukum Memainkan Pernikahan dalam Islam3. Shalat JenazahMelaksanakan shalat jenazah ialah shalat yang dikerjakan sebanyak empat kali takbir dalam rangka mendoakan orang sesame muslim yang sudah jenazah sudah selesai dimandikan dan dikafani. Hendaknya segera dishalati sebagaimana sabda Rasulullah SAW sebagai berikut Artinya “Rasulullah SAW, bersabda shalatkanlah orang orang yang telah meninggal dunia diantara kalian semua.” Ibnu Majjah 1511Semua di dunia ini adalah milik Allah SWT dan akan kembali kepadaNya. Hal ini tertuang sebagaimana firman Allah SWT sebagai berikutArtinya “Sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali” Al-Baqarah/2 156Hal tersebut juga tertuang pada sabd oleh Nabi Muhammad saw, dalam hadits berikut ini yaituArtinya Dari Abu Hurairah, Nabi SAW. bersabda,“Banyak-banyaklah kamu mengingat hal yang memutuskan kesenangan, yaitu kematian.” at-Tirmizi 2229 4. Kewajiban Mengurus JenazahPada dasarnya setiap muslim memiliki kewajiban terhadap saudara sesame muslim yang meninggal dunia. Kewajiban yang harus segera dilaksanakan adalah mengurus jenazahnya dan juga mengurus harta peninggalan orang tersebut. Baca juga Kedudukan Mahar dalam Hukum IslamKewajiban ini bersifat kolektif karena itu dimasukkan sebagai suatu jenis ibadah yang dimana Hukum Mengurus Jenazah Dalam Islam hukumnya fardu kifayah, artinya kewajiban bagi seluruh umat muslim, tetapi apabila sudah dilaksanakan oleh beberapa orang yang melaksanakannya, maka kewajiban itu gugur bagi seluruh umat terhadap orang yang meninggal adalah diantaranya memandikan, mengkafani, menyalatkan, dan menguburkan Memandikan mayitMemandikan mayit juga hukumnya fardhu kifayah. Berdasarkan hadits dari Abdullah bin Abbas radhiallahu’anhu, beliau berkata sebagai berikutبينَا رجلٌ واقفٌ مع النبيِّ صلَّى اللهُ عليهِ وسلَّمَ بعَرَفَةَ ، إذْ وَقَعَ عن راحلتِهِ فَوَقَصَتْهُ ، أو قال فأَقْعَصَتْهُ ، فقالَ النبيُّ صلَّى اللهُ عليهِ وسلَّمَ اغْسِلوهُ بماءٍ وسِدْرٍ ، وكَفِّنُوهُ في ثَوْبَيْنِ ، أو قالَ ثَوْبَيْهِ ، ولا تُحَنِّطُوهُ ، ولا تُخَمِّروا رأسَهُ ، فإنَّ اللهَ يبْعَثُهُ يومَ القيامةِ يُلَبِّي“Ada seorang lelaki yang sedang wukuf di Arafah bersama Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam. Tiba-tiba ia terjatuh dari hewan tunggangannya lalu Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabdaMandikanlah ia dengan air dan daun bidara. Dan kafanilah dia dengan dua lapis kain, jangan beri minyak wangi dan jangan tutup kepalanya. Karena Allah akan membangkitkannya di hari Kiamat dalam keadaan bertalbiyah” HR. Bukhari no. 1849, Muslim no. 1206. Juga hadits dari Ummu Athiyyah radhialahu’anha, ia berkataتُوفيتْ إحدى بناتِ النبيِّ صلَّى اللهُ عليهِ وسلَّمَ ، فخرج فقال اغْسِلْنَها ثلاثًا ، أو خمسًا ، أو أكثرَ من ذلك إن رأيتُنَّ ذلك ، بماءٍ وسدرٍ ، واجعلنَ في الآخرةِ كافورًا ، أو شيئًا من كافورٍ، فإذا فرغتُنَّ فآذِنَّنِي فلما فرغنا آذناه فألقى إلينا حقوه فضفرنا شعرها ثلاثة قرون وألقيناها خلفها “Salah seorang putri Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam meninggal yaitu Zainab. Maka beliau keluar dan bersabda“Mandikanlah ia tiga kali, atau lima kali atau lebih dari itu jika kalian menganggap itu perlu. Dengan air dan daun bidara. Dan jadikanlah siraman akhirnya adalah air yang dicampur kapur barus, atau sedikit kapur barus. Jika kalian sudah selesai, maka biarkanlah aku masuk”. Ketika kami telah menyelesaikannya, maka kami beritahukan kepada beliau. Kemudian diberikan kepada kami kain penutup badannya, dan kami menguncir rambutnya menjadi tiga kunciran, lalu kami arahkan ke belakangnya” HR. Bukhari no. 1258, Muslim no. 939. 6. Shalat JenazahMelaksanakan shalat jenazah ialah shalat yang dikerjakan sebanyak empat kali takbir dalam rangka mendoakan orang sesame muslim yang sudah meninggal. Baca juga Larangan Diskriminasi dalam IslamApabila jenazah sudah selesai dimandikan dan dikafani. Hendaknya segera dishalati sebagaimana sabda Rasulullah SAW sebagai berikut Artinya “Rasulullah saw, bersabda “Shalatkanlah orang orang yang telah meninggal dunia diantara kalian semua.” Ibnu Majjah 1511
Bismillahirrahmanirrahim, para pemirsa Mutiara Hati, Prof. Quraish Shihab akan membahas tentang kandungan makna Innalillahiwainnailaihirojiun. Ada sementara orang menduga bahwa kalimat ini diucapkan hanya ketika ada yang wafat, sebenarnya tidaklah demikian. Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa suatu ketika di rumah Rasulullah SAW, yang berdampingan dengan masjid atau di dalam masjid sekarang. Lampu padam, nabi berucap Innalillahiwainnailaihirojiun. Tidak ada yang mati, tidak ada yang wafat dan hanya lampu yang padam. Oleh karena itu, para ulama menegaskan bahwa Innalillahiwainnailaihirojiun itu diucapkan pada saat terasa ada musibah yang terjadi, sesuatu yang tidak menyenangkan terjadi. Mari kita lihat, Innalillahiwainnailaihi, ini mengingatkan kita bahwa musibah yang terjadi pada seseorang. Pada hakikatnya musibah serupa atau selain itu dapat juga terjadi pada orang lain. Karena itu, ucapan yang diajarkan ini bukan inni akantetapi inna yang berarti kita. Hal ini bisa memberikan dampak yang positif di hati Anda, jika Anda mengingat bahwa semakin banyak yang ditimpa musibah, semakin ringan musibah itu dirasakan. Berbeda dengan kegembiraan, semakin banyak yang bergembira, maka semakin besar kegembiraan itu terasa. Maka Allah swt mengajarkan Innalillahi. Kami milik Allah swt. Jangan pernah merasa bahwa apa yang ada di tangan Anda, jangan pernah merasa yang terkecil sekalipun itu adalah milik Anda, bahwa semua itu milik Allah swt. Maka kapan saja Dia hendak mengambilnya, wajar karena memang milik-Nya. Innalillahi wa inna ilaihirojiun, akantetapi di sini ditambahkan, dan kita akan kembali kepada-Nya. Jika kita terjemahkan lebih tepat, dan kita hanya kepada-Nya akan kembali. Apa makna ini ? Yakinlah bahwa Allah swt itu baik. Ada seseorang yang ditanya, apakah kamu takut mati ? Dan dia balik bertanya, kemana saya kalau mati ? kepada Allah swt, dijawab, saya tidak khawatir, karena saya yakin Allah swt itu baik. Jika demikian, apabila ada musibah tidak usah terlalu bersedih, jangan bersedih, wajar sedih. Jangan terlalu bersedih, namun tanamkan di dalam hati Anda, bahwa musibah bisa terjadi kapan dan dimana saja dan terhadap siapa saja. Tetapi itu wajar, karena memang Allah swt pemiliknya. Dan yang bersangkutan akan kembali kepada-Nya dan karena Allah swt itu baik, maka pasti yang akan ditemukan pada-Nya, selama Anda bersangka baik kepada Allah swt. Ringkasan
Hasil pencarian tentang Segala+milik+Allah+akan+kembali+ke+pada+Nya Sesungguhnya orang-orang yang ditimpa musibah dan merasa yakin bahwa kebaikan, keburukan dan segala sesuatu...itu berasal dari Allah, berkata, "Diri kami ini adalah milik Allah dan kami akan kembali kepada-Nya....Untuk-Nya kami persembahkan puji syukur atas segala karunia dan kami harus bersabar jika mendapatkan Yaitu jalan Allah yang kepunyaan-Nya segala apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi sebagai...milik-Nya, makhluk-Nya dan hamba-hamba-Nya....Ingatlah, bahwa kepada Allahlah kembali semua urusan semua urusan dikembalikan. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala kegaiban di langit dan bumi....Tidak ada satu hal pun yang luput dari pengetahuan-Nya....Maka seandainya permohonan kalian untuk kembali ke dunia dikabulkan, kalian akan kembali lagi melanggar...segala larangan-Nya....Sesungguhnya Allah Mahatahu setiap kecenderungan yang ada di dalam dada. Dengan mengancam, orang-orang munafik berkata, "Demi Allah, jika kita telah kembali ke Madinah, kelompok...terunggul kita akan mengusir kelompok orang-orang Mukmin yang hina."...Padahal, keunggulan itu hanyalah milik Allah, Rasul-Nya dan orang-orang Mukmin, bukan mereka yang mengancam Ketahuilah bahwa segala sesuatu yang di langit dan di bumi adalah milik Allah....Kekuasaan dan ilmu- Nya meliputi semua itu....Apa yang kalian nyatakan dan sembunyikan dalam diri kalian, Allah mengetahuinya....Dia akan menuntut pertanggungjawaban kalian atas itu semua pada hari kiamat....Allah Mahakuasa atas segala sesuatu. Allahlah yang menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang Mukmin supaya bertambah keyakinan mereka...Hanya milik Allahlah tentara langit dan bumi, dan Dia yang mengatur semua itu sesuai dengan kehendak-Nya...Allah Maha Mengetahui segala sesuatu lagi Maha Bijaksana dalam mengatur segala sesuatu. Barangsiapa yang menghadap kepada Allah dengan hati dan wajahnya, dan menyerahkan segala urusannya kepada-Nya..., serta selalu berbuat baik dalam setiap perbuatannya, maka sebenarnya dia telah berpegang pada tali...terkuat yang akan mengantarkannya kepada keridaan Allah....Dan kepada-Nyalah tempat kembali segala urusan. Kepunyaan-Nyalah segala yang ada di langit dan segala yang ada di bumi sebagai milik-Nya....Dan sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kaya tidak membutuhkan hamba-hamba-Nya lagi Maha Terpuji...terhadap kekasih-kekasih-Nya. musibah bencana atau malapetaka mereka mengucapkan, 'Innaa lillaahi' artinya sesungguhnya kita ini milik...Allah; maksudnya menjadi milik dan hamba-Nya yang dapat diperlakukan-Nya sekehendak-Nya, 'wa innaa...ilaihi raaji`uun' artinya dan sesungguhnya kepada-Nyalah kita akan kembali, yakni ke akhirat, di sana...kita akan diberi-Nya balasan....Juga diberitakan bahwa pada suatu ketika lampu Nabi saw. padam, maka beliau pun mengucapkan istirja`, Mereka berkata, "Sesungguhnya jika kita telah kembali yakni kembali dari peperangan Bani Mushthaliq...ke Madinah, benar-benar orang yang kuat akan mengusir yang dimaksud orang-orang kuat adalah diri mereka...Padahal kekuatan itu hanyalah bagi Allah yakni kemenangan itu milik Allah bagi Rasul-Nya dan bagi Katakan pula kepada mereka, wahai Muhammad, "Hak memberi segala macam syafaat hanya milik Allah....Tak seorang pun dapat memperolehnya kecuali atas perkenan-Nya....Kemudian hanya kepada-Nya pulalah kalian akan dikembalikan, lalu Dia akan menghisab seluruh amal perbuatan Dengan ketentuan dan perintah-Nya, Dia menurunkan wahyu kepada hamba-hamba yang dipilih-Nya untuk memberi...pada hari pertemuan semua makhluk....Mereka akan selalu mendengar seruan yang menggetarkan, "Milik siapakah kerajaan dan kekuasaan pada hari...Mereka juga selalu mendengar jawabannya yang pasti, "Milik Allah, Penguasa Tunggal yang akan mengadili...semua hamba-Nya, Sang Mahaperkasa atas mereka." Dengan ketentuan dan perintah-Nya, Dia menurunkan wahyu kepada hamba-hamba yang dipilih-Nya untuk memberi...pada hari pertemuan semua makhluk....Mereka akan selalu mendengar seruan yang menggetarkan, "Milik siapakah kerajaan dan kekuasaan pada hari...Mereka juga selalu mendengar jawabannya yang pasti, "Milik Allah, Penguasa Tunggal yang akan mengadili...semua hamba-Nya, Sang Mahaperkasa atas mereka." Sungguh, pada gilirannya, kemenangan akan berada di pihakmu dan Islam akan menjadi jaya....Sesungguhnya kejayaan itu seluruhnya milik Allah....Kemenangan ada dalam genggaman-Nya dan Dia akan memenangkanmu menghadapi mereka....Allah Maha Mendengar akan kebohongan-kebohongan yang mereka buat terhadapmu dan Maha Mengetahui apa yang...Dan Dia akan membalas segala perbuatan mereka itu. penggantian kiblat atau tentang salat sunah di atas kendaraan selama dalam perjalanan dengan menghadap ke...arah yang dituju, turunlah ayat, Dan milik Allahlah timur dan barat karena keduanya merupakan ujung...titah-Nya, maka di sanalah di arah sanalah wajah Allah maksudnya kiblat yang diridai-Nya....Sesungguhnya Allah Maha Luas maksudnya kemurahan-Nya meliputi segala sesuatu lagi Maha Mengetahui...tentang pengaturan makhluk-Nya. Allah menciptakan langit dan bumi dengan penuh kebijaksanaan....Hanya kepada-Nyalah segala sesuatu akan kembali pada hari kiamat. Ketahuilah, sesungguhnya kepunyaan Allahlah apa yang di langit dan di bumi sebagai milik, makhluk dan...hamba-Nya....dari mukhatab ke ghaib....Maksudnya, bila hal itu akan terjadi lalu diterangkan-Nya kepada mereka pada hari itu apa yang telah...segala sesuatu terhadap semua perbuatan kalian dan selainnya Maha Mengetahui. Dia mengetahui kekafiran, ketundukan, kemaksiatan dan ketaatan yang ada pada kalian....Maka janganlah kalian melanggar perintah-Nya....Semua manusia ketika kembali kepada Allah pada hari kiamat akan diberitahukan segala apa yang mereka...Dan Dia akan membalas itu semua. Sebab ilmu Allah meliputi itu semua. Dan barang siapa yang menyerahkan dirinya kepada Allah yakni mau menaati-Nya sedangkan dia orang yang...berbuat kebaikan mengesakan-Nya maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang kokoh...yakni bagian dari tali yang paling kuat sehingga tidak dikhawatirkan akan putus....Dan hanya kepada Allah lah kesudahan segala urusan maksudnya segala urusan itu akan kembali kepada-Nya Kepunyaan Allahlah segala yang di langit dan di bumi baik sebagai milik maupun sebagai makhluk dan...hamba dan kepada Allah kembalinya segala urusan. Maka menghadaplah kalian kepada-Nya untuk berdoa dan tulus beribadah....Segala puji benar-benar milik Allah, Tuhan semua makhluk. Katakanlah kepada mereka, wahai Rasulullah, "Kalau benar demikian, mengapa Allah menyiksa kalian karena...dosa yang kalian perbuat dan memasukkan kalian ke dalam neraka Jahanam?...Sebab kalian, seperti manusia lainnya, adalah makhluk ciptaan Allah seluruh amal perbuatan kalian akan...Hanya Allah yang mengampuni dan menyiksa siapa saja yang dikehendaki-Nya, karena langit dan bumi serta...semua yang ada di antara keduanya adalah milik Allah, dan semua akan kembali kepada-Nya. Hanya milik Allahlah, bukan milik yang lain, kerajaan langit dan bumi....Dia bebas melakukan apa saja terhadap segala sesuatu yang ada di kedua tempat itu, menghidupkan dan mematikan...Dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. Persia dan mengatakan kepada orang-orang muslim, "Kami akan mengalahkan kalian sebagaimana Persia mengalahkan...Allah mewujudkan janji-Nya, sehingga Romawi mendapatkan kemenangan atas Persia pada waktu yang telah...ditentukan-Nya....Segala urusan dan keputusan adalah milik Allah sebelum dan sesudahnya....berkt pertolongan Allah yang menguatkan siapa saja yang dikehendaki-Nya. Persia dan mengatakan kepada orang-orang muslim, "Kami akan mengalahkan kalian sebagaimana Persia mengalahkan...Allah mewujudkan janji-Nya, sehingga Romawi mendapatkan kemenangan atas Persia pada waktu yang telah...ditentukan-Nya....Segala urusan dan keputusan adalah milik Allah sebelum dan sesudahnya....berkt pertolongan Allah yang menguatkan siapa saja yang dikehendaki-Nya. Dia menciptakan segala sesuatu yang telah ada dan yang akan ada....Hanya Dialah yang mengendalikan segala urusan dan segala sesuatu, maka hanya kepada-Nya sajalah segalanya...akan kembali. Kerabat dan anak-anak kalian yang kalian jadikan penolong tidak akan berguna jika mereka menjadi musuh...Allah dan musuh kalian....Di hari kiamat, Allah akan memutuskan perkara di antara kalian semua, lalu memasukkan musuh-musuh-Nya...ke dalam neraka dan kekasih-kekasih-Nya ke dalam surga....Allah melihat segala sesuatu yang kalian kerjakan. Katakanlah "Allah menyelamatkan kamu dari bencana itu dan dari segala macam kesusahan, kemudian kamu...kembali mempersekutukan-Nya". Musuh-musuh Allah berkata kepada kulit-kulit mereka, "Mengapa kalian memberikan persaksian yang memberatkan...Kulit mereka menjawab, "Kami dijadikan dapat berbicara oleh Allah yang menjadikan segala sesuatu dapat...Dia menciptakan kalian pada mulanya dari ketiadaan....Hanya kepada-Nya kalian akan kembali setelah kebangkitan, kemudian Dia membalas perbuatan yang pernah Katakanlah "Apakah aku akan mencari Tuhan selain Allah, padahal Dia adalah Tuhan bagi segala sesuatu...Dan tidaklah seorang membuat dosa melainkan kemudharatannya kembali kepada dirinya sendiri; dan seorang...yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain....Kemudian kepada Tuhanmulah kamu kembali, dan akan diberitakan-Nya kepadamu apa yang kamu perselisihkan
semua milik allah dan akan kembali kepadanya