sebutkan prosedur pengadaan barang tidak habis pakai

87 SOP Pengadaan Barang Aset dan Habis Pakai. Post Date : 2019-07-16 15:12:12. Tahun : 2019. Hits : 563 kali dikunjungi SebutkanProsedur Pengadaan Barang Tidak Habis Pakai - 38400996 fitrihandrayanih fitrihandrayanih 13.02.2021 Bahasa lain Sekolah Menengah Atas terjawab Sebutkan Prosedur Pengadaan Barang Tidak Habis Pakai A. Survey Barang Yang Dibutuhkan B. Melihat Keperluan Bos Dan Sekertaris Pengisiannyadilakukan setelah pencatatan barang tersebut kedalam Buku Induk Barang Inventaris. Buku Catatan Barang Non Inventaris adalah buku tempat mencatat semua barang non inventaris yang dimiliki oleh suatu kantor. Barang-barang tidak habis pakai dicatat dalam buku Induk dan Golongan barang inventaris, sedangkan barang-barang habis pakai Sedangkanbarang habis pakai adalah peralatan yang sebentar masa pakainya semisal, alat tulis kantor, aneka kertas, lem dan lain sebagainya. Berikut ini prosedur pengadaan barang tidak habis pakai Menyusun analisis dan menganalisis keperluan perlengkapan sesuai dengan rencana kegiatan serta dengan memperhatikan barang yang masih layak pakai. Meine Stadt De Partnersuche Kostenlos. Apapun jenis bisnis yang Anda jalankan, tentu salah satu kegiatan yang terjadi adalah kegiatan produksi. Kegiatan ini idealnya menjadi kegiatan utama pada sebuah bisnis, yang memerlukan sokongan dari banyak variabel lainnya. Pengadaan barang habis pakai adalah salah satu variabel yang berperan penting dalam urusan produksi tersebut. Namun apa sebenarnya yang dimaksud pengadaan barang habis pakai? Untuk memahaminya secara lebih komprehensif, Anda dapat melihat penjelasan detailnya di bagian berikut, terkait pengertian, tujuan, hingga prosedur ideal yang digunakan dalam melaksanakan kegiatan ini. Baca Juga 5 Fungsi dan Contoh Membuat Purchase Order dalam Perusahaan Pengertian Pengadaan Barang Habis Pakai Sumber Frasa tersebut sendiri terdiri dari dua bagian utama. Pertama adalah pengadaan, yang berarti kegiatan untuk membuat sesuatu yang tidak ada menjadi ada, dan dalam konteks bisnis, dilakukan dengan proses pembelian. Kedua adalah barang habis pakai, yang merupakan jenis barang yang sifatnya akan habis saat dipakai atau digunakan dalam sebuah proses. Pengadaan barang habis pakai adalah proses yang dilakukan oleh sebuah perusahaan atau bisnis dalam rangka memenuhi kebutuhan akan perlengkapan yang diperlukannya. Hal ini dilakukan dengan metode dan langkah-langkah tertentu, sehingga diperoleh barang dengan kuantitas dan kualitas yang sesuai dengan kebutuhan. Pengadaan yang dilakukan dalam rangka memenuhi kebutuhan barang habis pakai ini sendiri sebenarnya cenderung menjadi pengadaan rutin. Maka tak heran jika dalam prosesnya, perusahaan juga berupaya mencari partner atau rekan kerja penyedia yang kredibel, dan menguntungkan untuk menjalin kerjasama jangka panjang. Tujuan Utama dari Tipe Pengadaan Ini Sumber Setiap jenis pengadaan barang yang dilakukan selalu memiliki tujuan untuk memenuhi kebutuhan perusahaan akan barang yang dicari. Dalam konteks barang habis pakai yang idealnya digunakan dalam proses produksi, maka jelas tujuannya adalah memenuhi kebutuhan produksi sesuai dengan target yang ingin dicapai perusahaan. Meski terkesan sebagai proses pengadaan yang terus menerus dilakukan, namun ini bukan berarti pengadaan barang habis pakai adalah proses yang sederhana. Sebelum benar-benar melakukan pengadaan banyak persiapan yang harus dilakukan oleh perusahaan dan staf yang bekerja di pos ini. Peninjauan kebutuhan perusahaan, baik dari sisi operasional atau dari sisi produksi, dilakukan secara cermat dan akurat agar pengadaan yang dilakukan memenuhi apa yang dibutuhkan setiap divisi, bukan sekedar apa yang diinginkan setiap divisi. Analisis yang teliti harus dilakukan oleh pihak manajemen, sehingga tujuan pengadaan barang habis pakai yang akan dilakukan benar-benar tercapai, dengan efisiensi dan efektivitas proses yang maksimal. Lalu Bagaimana Prosedur Pengadaan Barang Habis Pakai yang Ideal? Sumber Prosedur pengadaan barang habis pakai adalah proses yang sebenarnya dapat ditentukan sendiri oleh perusahaan Anda. Penggunaan metode-metode yang ada saat ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan alur kerja bisnis yang dijalankan. Namun demikian terdapat setidaknya 11 langkah yang idealnya diterapkan pada setiap prosedur pengadaan yang dilakukan. Mulai dari pendataan kebutuhan hingga pada tahap akhir petugas gudang mencatat dan mendistribusikan barang yang dibeli pada bagian yang mengajukan pengadaan ini. Berikut detail 11 langkah yang akan dilalui dalam proses tersebut. Pendataan kebutuhan yang diajukan oleh staf atau divisi yang akan turut serta dalam proses pengadaan barang habis pengajuan surat permohonan ke bagian gudang, yang berisi barang apa saja yang dibutuhkan oleh perusahaan dan divisi yang isi berkas oleh staf gudang, dan melakukan ketersediaan barang yang ada di barang tersedia, maka staf gudang dapat segera mengeluarkan barang tersebut disertai dengan bon barang tidak tersedia, staf gudang akan memberikan nomor pada surat atau berkas yang diajukan dari buku induk yang permohonan pengadaan barang lalu diserahkan pada bendahara atau baguan keuangan, guna diperiksa detail informasinya. Bagian ini kemudian melakukan pengecekan ketersediaan dana untuk proses pengadaan barang habis akan meminta persetujuan dari pimpinan atau manajer yang terkait, untuk pengadaan yang akan disetujui, bagian logistik akan melakukan pembelian barang habis yang telah dibeli dan sampai kemudian diperiksa spesifikasi dan jumlahnya. Semua dipastikan sesuai dengan pesanan, dan dipastikan dalam kondisi baik. Jika terdapat barang cacat atau ketidaksesuaian, proses retur bisa diserahkan dengan menggunakan buku serah terima barang pada karyawan yang bertanggungjawab atas pengadaan barang habis pakai gudang melakukan kegiatan pencatatan dan administrasi, kemudian barang disimpan di gudang atau diserahkan pada bagian yang membutuhkan pengadaan di tahap awal tadi. Pada praktek pengadaan barang habis pakai, mungkin saja prosedurnya berbeda, karena pada dasarnya sistem yang digunakan setiap perusahaan juga mungkin saja berbeda. Namun secara garis besar, proses di atas adalah proses yang digunakan di banyak perusahaan. Baca Juga Mengenal Barcode dan 6 Fungsinya untuk Bisnis Anda Proses pengadaan barang habis pakai ini dapat dipermudah dengan menggunakan perangkat lunak yang disebut Procurement Management. Perangkat ini disediakan oleh R1 sebagai partner ERP bisnis kecil dan menengah, untuk mengoptimalkan proses yang ada di dalam perusahaan Anda. Procurement Management untuk Efektivitas Pengadaan R1 paham benar bahwa pengadaan barang habis pakai adalah hal yang harus dilakukan dengan perhitungan cermat dan dengan mempertimbangkan penyedia yang digunakan. Maka dari itu, Procurement Management kemudian menjadi produk andalan R1 untuk urusan ini. Dengan fitur yang lengkap dan interface yang sangat mudah digunakan, Anda bisa melakukan pengadaan dengan cepat, efektif, akurat, dan menguntungkan. Gunakan produk terbaik dari R1 sekarang juga, dan maksimalkan setiap proses bisnis yang dilakukan! Inilah Prosedur Pengadaan Peralatan Kantor Barang Habis Pakai dan Tidak Habis Pakai Pengadaan Eprocurement Uas Sapra 2016-17 PDF Sebutkan Prosedur Pengadaan Barang Habis Pakai - Sebutkan Mendetail Pengadministrasian Barang Habis Pakai dan Tidak Habis Pakai Pengadaan Eprocurement Sebutkan Prosedur Pengadaan Barang Tidak Habis Pakai - Coba Sebutkan Sebutkan Prosedur Pengadaan Barang Habis Pakai - Sebutkan Mendetail Pengadministrasian Barang Habis Pakai dan Tidak Habis Pakai Pengadaan Eprocurement Sebutkan Prosedur Pengadaan Barang Habis Pakai - Sebutkan Mendetail Pengadministrasian Barang Habis Pakai dan Tidak Habis Pakai Pengadaan Eprocurement DOC Soal dan kunci jawaban sarana dan prasarana pengadaan adm Rachmat Nirwana - Mengelola Dokumentasi Proses Pengadaan Barang atau Jasa Arsip dan Berkas Kegiatan Pengadaan Barang atau Jasa Pelatihan Pengadaan - Tingkat Dasar Suratmo Blog Uji Kompetensi Hal 16 PDF Prosedur Pengadaan Peralatan Kantor - ANUGERAH DINO Mengelola Dokumentasi Proses Pengadaan Barang atau Jasa Arsip dan Berkas Kegiatan Pengadaan Barang atau Jasa Pelatihan Pengadaan - Tingkat Dasar Suratmo Blog Perencanaan Pengadaan - ppt download Administrasi Sarana dan Prasarana Sebutkan Prosedur Pengadaan Barang Habis Pakai - Sebutkan Mendetail LAPORAN TUGAS AKHIR PROSEDUR PENGADAAN BARANG HABIS PAKAI DI ENGINEERING DEPARTMENT HOTEL SWISS-BELINN TUNJUNGAN Pengadministrasian Barang Habis Pakai dan Tidak Habis Pakai Pengadaan Eprocurement Penyusun PERANGKAT RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. Lelyana Larasati. MELAKUKAN PROSEDUR PENGADAAN PERALATAN KANTOR SMK NUSANTARA Malang Sarana dan Prasarana - Pengertian, Fungsi, Ruang Lingkup & Contoh Tugas uas sarpras Pembahasan Lengkap Teori Pengadaan Barang dan Jasa menurut Para Ahli dan Contoh Tesis Pengadaan Barang dan Jasa - Jasa Pembuatan Skripsi dan Tesis WA MELAKUKAN PROSEDUR PENGADAAN PERALATAN KANTOR ▷ Sebutkan manfaat laporan kegiatan pada usaha peralatan sistem teknik M AN U AL PERLENGKAPAN UNIT PENJAMINAN MUTU AKPER WIDYA HUSADA - PDF Free Download Uas Sapra 2016-17 PDF PERAN PURCHASING DEPARTMENT DALAM PENGADAAN BARANG MELALUI DAILY MARKET LIST DI SYARIAH HOTEL SOLO DOC Soal dan kunci jawaban sarana dan prasarana pengadaan adm Rachmat Nirwana - Modul 1 Menerapkan prinsip dasar pengadaan by Budi Iteem - issuu Perlengkapan Kantor soal pilihan ganda Soal dan kunci jawaban sarana dan prasarana pengadaan - KPK Jelaskan Proses Pengadaan Barang dan Jasa dalam Kondisi Darurat Corona Okezone Nasional Informasi Pengadaan Barang & Jasa Inventarisasi Barang Habis Pakai dan Tidak Habis Pakai – Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah BPKAD Mengenal Sistem E-Catalogue dan E-Purchasing dalam Proses Pengadaan Sediaan Farmasi – Gudang Ilmu Farmasi Untitled SI1111469677 - widuri PROSEDUR PENGADAAN PERSEDIAAN DAN PEMELIHARAAN BARANG KANTOR DI PT. BANK RAKYAT INDONESIA PERSERO Tbk. CABANG SLAMET RIYADI SURAKARTA TUGAS AKHIR - PDF Free Download KPK Jelaskan Proses Pengadaan Barang dan Jasa dalam Kondisi Darurat Corona Okezone Nasional Menimbang a. bahwa untuk mewujudkan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang efisien, terbuka, sederhana, jelas dan komprehensif Tugas uas sarpras INFORMASI PENGADAAN BARANG dan JASA - Pengadilan Agama Jombang Kelas 1B Modul 2 persiapan pengadaan barang jasa pemerintah bagian i by Budi Iteem - issuu Proses Pengadaan Barang dan Jasa Apa Saja? - Coba Cek Disini Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor - ANUGERAH DINO Mengelola Dokumentasi Proses Pengadaan Barang atau Jasa Arsip dan Berkas Kegiatan Pengadaan Barang atau Jasa Pelatihan Pengadaan - Tingkat Dasar Suratmo Blog PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2010 TENTANG PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA BAB l Mengelola Dokumentasi Proses Pengadaan Barang/Jasa, Arsip dan Berkas Kegiatan Pengadaan Barang/Jasa Mengelola Dokumentasi Prose MANAJEMEN LOGISTIK Akuntansi Pemerintahan Pengelolaan Persediaan dengan Metode FIFO 1 Dani Suluh Permadi Proses Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah BPB/J - Bagian Pengadaan Barang dan Jasa Kota Samarinda Proses Pengadaan Barang dan Jasa Apa Saja? - Coba Cek Disini MELAKUKAN PROSEDUR PENGADAAN PERALATAN KANTOR Gambaran Proses Pengadaan Sediaan Farmasi Di Apotek Saras Sehat Slawi LAMPIRAN I PERATURAN BUPATI KARIMUN NOMOR 35 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENGAWASAN APARAT INSPEKTORAT DAERAH KABUPATEN KARIMUN Digital Repository Universitas Jember Digital Repository Universitas Jember PENERAPAN SISTEM E-PROCUREMENT DALAM PENGADAAN BARANG DAN JASA DI KANTOR UNIT LAYANAN PENGADAAN ULP KABUPATEN MAROS Disusun d Apa itu E-Katalog dan Proses Pembelian Barang/Jasa Melalui E-Purchasing - Pengadaan Barang dan Jasa LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH PEDOMAN PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH MELALUI PENYEDIA DENGAN LAPORAN TUGAS AKHIR PROSEDUR PENGADAAN BARANG HABIS PAKAI DI ENGINEERING DEPARTMENT HOTEL SWISS-BELINN TUNJUNGAN Pengadaan Langsung dan Bukti Perjanjian – Catatan Pengadaan Barang/Jasa MANAJEMEN RISIKO DALAM PENGADAAN BARANG/JASA - Mengenal Sistem E-Catalogue dan E-Purchasing dalam Proses Pengadaan Sediaan Farmasi – Gudang Ilmu Farmasi PROSEDUR PENGADAAN BARANG IMPOR PRODUK SEPATU DI PT SINAR PRATAMA AGUNG JAKARTA Menimbang a. bahwa untuk mewujudkan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang efisien, terbuka, sederhana, jelas dan komprehensif Sebutkan Prosedur Pengadaan Barang Tidak Habis Pakai - Coba Sebutkan TUGAS AKHIR PROSEDUR PENGELOLAAN DAN PEMELIHARAAN LAYOUT SERTA BARANG INVENTARIS DI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMA ANALISIS SISTEM PENGADAAN ALAT TULIS KANTOR PADA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KOTA SURAKARTA DENGAN METODE LANGSUNG TUGAS UJIAN AKHIR SEMESTER TAHUN PELAJARAN 2017/2018 Mata Pelajaran Peralatan Kantor Guru HotmaSiregar, Kelas / Jurusan X BAHAN AJAR ANALISIS SISTEM PENGADAAN LOGISTIK KANTOR PADA PT PASIR ALAM PERSADA Abstrak LAMPIRAN I PERATURAN BUPATI KARIMUN NOMOR 35 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENGAWASAN APARAT INSPEKTORAT DAERAH KABUPATEN KARIMUN Ini Mekanisme Baru Pengadaan Barang dan Jasa untuk Penanganan Covid-19 - Berita Hukumonline Prosedur Pengadaan Barang Produk Kimia Farma di PT. Kimia Farma Cabang Surakarta emanuel PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA DI MTsN 1 BANDAR LAMPUNG SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat - S Administrasi Sarana dan Prasarana PENGANTAR PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH - ppt download Untitled Asas-asas Pengadaan Peralatan Kantor – Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah BPKAD Tugas uas sarpras SISTEM PENGENDALIAN INTERN PENGADAAN BARANG PADA PT. BUDI BAKTI SAMARINDA Oleh Eries Sulis Tiowati FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITA Inilah Perpres Nomor 16/2018 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah SKRIPSI ANALISIS MANAJEMEN LOGISTIK OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ISLAM SITI AISYAH MADIUN TAHUN 2017 Oleh ERLIN KURN Untitled DOC pengadaan dan perencanaan barang Ramadhania Dea - Standar Dokumen Pengadaan uraikan urutan perencanaan pengadaan sarana prasarana kantor khususnya untuk barang tak habis - Soal Sarpras Essay PDF Buku Induk Barang Inventaris Cara Membuat & Contoh SOAL-SOAL ONLINE MID SEMESTER GENAP OTK SARPRAS Untitled AUDIT INTERNAL Nama Laboratorium Alamat PROSEDUR PENGADAAN BARANG IMPOR PRODUK SEPATU DI PT SINAR PRATAMA AGUNG JAKARTA Mengelola Dokumentasi Proses Pengadaan Barang atau Jasa Arsip dan Berkas Kegiatan Pengadaan Barang atau Jasa Pelatihan Pengadaan - Tingkat Dasar Suratmo Blog ANALISIS SISTEM PENGADAAN ALAT TULIS KANTOR PADA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KOTA SURAKARTA DENGAN METODE LANGSUNG TUGAS Berikut Yang Tidak Termasuk Prasarana Kantor Adalah – Python Untitled Untitled sumber gambar Pengadaan adalah setiap kegiatan yang bertujuan untuk menyediakan kebutuhan perlengkapan kantor untuk menunjang pelaksanaan pekerjaan kantor. Pengadaan dilaksanakan dengan berbagai cara sesuai dengan kebijaksanaan perusahaan dan kebutuhan masing-masing perusahaan. Faktor yang menyebabkan adanya perbedaan cara pengadaan adalah adanya perbedaan kebutuhan dan perbedaan pekerjaan kantor. Dalam pelaksanaanya kegiatan pengadaan harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut a Mengikuti prosedur pengelolaan perbekalan. b Mentukan jenis, kualitas dan kuantitas perlengkapan yang diperlukan. c Menyediakan dan menggunakan perlengkapan kantor dalam kegiatan operasional. d Menyediakan perbekalan sesuai dengan anggaran yang berlaku. e Menyimpan dan memelihara perlengkapan. f Mengumpulkan dan mengolah data perbekalan kantor. g Menghapuskan perlengkapan yang sudah tidak dapat digunakan sesuai pengadaan peralatan kantor Pengadaan peralatan kantor berbeda setiap instansi, perbedaan ini disebabkan beberapa hal, antara lain, budaya kantor, kebutuhan akan peralatan, tingkat kompetensi pegawai, juga perbedaan jenis usaha. Namun pada umumnya pengadaan kantor dapat dilakukan dengan cara berikut iniPengajuan surat permohonan ke gudangPemeriksaan stock barang digudang oleh ada barang diberikan dengan dengan bon tidak ada petugas memberikan nomor pada surat permohonan dari buku diserahkan bendahara, bendahara mengecek antara permohonan dan ketersedian meminta persertujuan logistik melakukan pembalian dengan persetujuan diperiksa menganai kualitas, diserah terimakan dengan menggunakan buku sertah terima kegiatan pencatatan, disimpan di gudang untuk didistribusikan. Pengadaan barang habis pakai dan tidak habis pakai Barang habis pakai adalah barang yang dapat dipergunakan dalam jangka waktu lama, contoh barang seperti ini dalam perkantoran adalah, komputer, telepon dan peralatan atau mesin lainnya. Sedangkan barang habis pakai adalah peralatan yang sebentar masa pakainya semisal, alat tulis kantor, aneka kertas, lem dan lain sebagainya. Berikut ini prosedur pengadaan barang tidak habis pakai Menyusun analisis dan menganalisis keperluan perlengkapan sesuai dengan rencana kegiatan serta dengan memperhatikan barang yang masih layak pakai. Melakukan perkiraan biaya yang diperlukan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Menetapkan skala prioritas menurut dana, urgensi kebutuhan dan menyusun rencana pengadaan tahunan. Sedangkan barang habis pakai direncanakan dengan urutan sebagai berikut. Menyusun daftar perlengkapan yang disesuaikan dengan kebutuhan dari rencana kegiatan. Menyusun perkiraan biaya yang diperlukan untuk pengadaan barang tersebut tiap bulan. Menyusun rencana pengadaan barang tersebut menjadi rencana triwulan dan kemudian menjadi rencana tahunan. Selain perencanaan pengadaan peralatan kantor diatas, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengadaan peralatan kantor, yakni sebagai berikuta. Penyimpanan Penyimpanan perlu diperhatikan karena dengan penyimpanan yang baik maka efisiensi dan efektifitas kerja dapat ditingkatkan. Dalam kegiatan penyimpanan harus memperhatikan a. Persediaan alat-alat pemelihara yang diperlukan. b. Memenuhi syarat penyimpanan barang. c. Memperhatikan sifat barang yang disimpan. d. Memperhatikan jangka waktu penyimpanan. e. Memperhatikan tenaga yang diperlukan dan biaya yang harus Pemeliharaan Pemeliharaan merupakan kegiatan terus menerus agar barang tetap dalam kondisi baik setiap waktu akan digunakan. Pemilharaan harus dilakukan sesuai jadwal yang telah Adminstrasi perlengkapan Administrasi perlengkapan dimulai dengan pencatatan secara teratur tiap-tiap barang. Kegiatan pencatatan ini bertujuan untuk mendata barang perlengkapan yang dimiliki oleh suatu kantor. Selain pencaatatan atauu pendataan kegiatan administrasi perlengkapan laian adalah kegiatan penghapusan atau penyusutan. Dengan memperhatikan ketiga hal diatas dapat membuat peralatan kantor yang dibeli menjadi lebih tahan lama karena penyimpanan yang benar, umur masa pakai barang juga semakin panjang karena pemeliharaan barang lebih terjaga, juga seluruh barang juga tercatat dengan baik karena administrasi perlengkapan dilakukan dengan baik. Berdasarkan prosedur pengadaan peralan kantor diatas seharusnya pegawai administrasi kantor sudah dapat membeli kebutuhan peralatan untuk kantor. Namun jika masih bingung ingin memilih peralatan seperti apa yang akan dibeli silahkan baca Cara Memilih Mesin-Mesin dan Peralatan Kantor Selanjutnya Inventarisasi Barang Habis Pakai dan Tidak Habis Pakai Sebutkan Prosedur Pengadaan Barang Tidak Habis Pakai – Pengadaan barang tidak habis pakai merupakan salah satu aspek penting yang harus diperhatikan oleh semua organisasi. Prosedur pengadaan barang tidak habis pakai harus dipatuhi agar dapat menjamin pengadaan yang tepat sesuai kebutuhan organisasi. Pertama, organisasi harus membuat daftar persyaratan dan kebutuhan barang tidak habis pakai yang akan dibeli. Dengan menyusun daftar barang-barang yang dibutuhkan, organisasi dapat menentukan apa yang tidak diperlukan dan mengurangi pembelian barang yang tidak perlu. Kedua, organisasi harus membuat rencana anggaran untuk pengadaan barang tidak habis pakai. Dengan membuat rencana anggaran, organisasi dapat mengontrol pengeluaran dan memastikan bahwa anggaran tidak melebihi yang disetujui. Ketiga, organisasi harus mencari penyedia barang tidak habis pakai yang tepat. Penyedia barang harus memenuhi standar kualitas, harga, dan pelayanan yang disetujui oleh organisasi. Keempat, organisasi harus mengajukan permohonan pembelian barang kepada penyedia yang dipilih. Permohonan harus berisi informasi tentang jumlah, jenis, dan spesifikasi barang yang dibutuhkan. Kelima, organisasi harus menandatangani kontrak dengan penyedia. Kontrak harus mencakup detail seperti tanggal pengiriman, jenis barang yang dibeli, harga, jaminan produk, dan layanan purna jual. Keenam, organisasi harus membuat daftar barang yang telah diterima. Daftar barang harus berisi informasi seperti jumlah, jenis, spesifikasi, dan harga barang. Ketujuh, organisasi harus menyelesaikan proses pembayaran. Proses pembayaran harus dilakukan sesuai dengan ketentuan yang ada dalam kontrak. Demikianlah prosedur pengadaan barang tidak habis pakai yang harus dipatuhi oleh organisasi. Dengan mengikuti prosedur ini, organisasi akan memastikan bahwa setiap pengadaan barang berjalan dengan lancar dan efektif. Dengan demikian, organisasi dapat memastikan bahwa setiap pembelian barang akan memenuhi kebutuhan organisasi dan berjalan sesuai dengan anggaran yang telah disetujui. Daftar Isi 1 Penjelasan Lengkap Sebutkan Prosedur Pengadaan Barang Tidak Habis 1. Membuat daftar persyaratan dan kebutuhan barang tidak habis pakai yang akan 2. Membuat rencana anggaran untuk pengadaan barang tidak habis 3. Mencari penyedia barang tidak habis pakai yang 4. Mengajukan permohonan pembelian barang kepada penyedia yang 5. Menandatangani kontrak dengan 6. Membuat daftar barang yang telah 7. Menyelesaikan proses pembayaran. Penjelasan Lengkap Sebutkan Prosedur Pengadaan Barang Tidak Habis Pakai 1. Membuat daftar persyaratan dan kebutuhan barang tidak habis pakai yang akan dibeli. Pengadaan barang tidak habis pakai merupakan proses yang memerlukan beberapa langkah untuk memastikan bahwa barang yang dibeli sesuai dengan kebutuhan dan dapat digunakan selama periode tertentu. Prosedur pengadaan barang tidak habis pakai ini bertujuan untuk memastikan bahwa barang yang dibeli memenuhi persyaratan yang diinginkan, memastikan bahwa harga yang dibayarkan bersaing, dan mengurangi risiko pembelian barang yang tidak sesuai. Langkah pertama dalam prosedur pengadaan barang tidak habis pakai adalah membuat daftar persyaratan dan kebutuhan barang tidak habis pakai yang akan dibeli. Sebelum memulai proses pengadaan, pembeli harus menentukan persyaratan dan kebutuhan yang dibutuhkan dari barang yang akan dibeli. Hal ini sangat penting untuk memastikan bahwa barang yang dibeli sesuai dengan spesifikasi yang diminta dan dapat memenuhi kebutuhan yang diinginkan. Misalnya, jika pembeli ingin membeli printer, maka pembeli harus menentukan jenis printer, jumlah tambahan yang diinginkan, dan lain-lain. Dengan membuat daftar persyaratan dan kebutuhan barang yang akan dibeli, pembeli dapat memastikan bahwa barang yang akan dibeli sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan. Setelah membuat daftar persyaratan dan kebutuhan barang yang akan dibeli, pembeli harus mencari informasi tentang barang yang akan dibeli. Ini termasuk mencari informasi tentang vendor yang menyediakan barang yang dibutuhkan, harga yang ditawarkan, dan lain-lain. Sebaiknya, pembeli membandingkan harga dari beberapa vendor sebelum memutuskan untuk membeli barang. Hal ini penting untuk memastikan bahwa harga yang dibayarkan bersaing. Kemudian, pembeli perlu mengirimkan permintaan penawaran RFP ke vendor yang dipilih. RFP adalah dokumen yang menjelaskan spesifikasi yang diinginkan dari barang yang akan dibeli. RFP juga akan mencakup informasi seperti jangka waktu pengiriman, jenis pembayaran yang diterima, dan lain-lain. Setelah RFP dikirimkan, vendor akan mengirimkan penawaran mereka, yang akan berisi informasi tentang biaya, waktu pengiriman, jenis pembayaran yang diterima, dan lain-lain. Setelah menerima semua penawaran, pembeli harus melakukan evaluasi untuk membandingkan penawaran dari vendor yang berbeda. Evaluasi ini dapat meliputi perbandingan harga, kualitas barang yang ditawarkan, waktu pengiriman, dan lain-lain. Ini adalah cara efektif untuk memastikan bahwa pembeli memilih vendor yang paling sesuai dengan kebutuhan mereka. Setelah menemukan vendor yang tepat, pembeli harus menandatangani kontrak dengan vendor tersebut. Kontrak ini akan mencakup informasi seperti jangka waktu pengiriman, jenis pembayaran yang diterima, dan lain-lain. Ini juga akan mencakup jaminan yang diberikan oleh vendor bahwa barang yang dibeli dapat memenuhi spesifikasi yang diminta. Pengadaan barang tidak habis pakai merupakan proses yang rumit dan memerlukan beberapa langkah untuk memastikan bahwa barang yang dibeli sesuai dengan kebutuhan dan dapat digunakan selama periode tertentu. Langkah pertama dalam prosedur ini adalah membuat daftar persyaratan dan kebutuhan barang yang akan dibeli. Dengan membuat daftar persyaratan dan kebutuhan barang yang akan dibeli, pembeli dapat memastikan bahwa barang yang dibeli sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan. Selanjutnya, pembeli harus mencari informasi tentang vendor yang menyediakan barang yang dibutuhkan, membandingkan harga dari beberapa vendor, dan mengirimkan permintaan penawaran ke vendor yang dipilih. Setelah menerima semua penawaran, pembeli harus melakukan evaluasi untuk membandingkan penawaran dari vendor yang berbeda, lalu menandatangani kontrak dengan vendor yang dipilih. 2. Membuat rencana anggaran untuk pengadaan barang tidak habis pakai. Rencana anggaran adalah salah satu prosedur penting yang harus dipenuhi dalam proses pengadaan barang tidak habis pakai. Rencana anggaran digunakan untuk menentukan jumlah dana yang dibutuhkan untuk membeli barang tersebut. Rencana anggaran ini juga mencakup biaya-biaya lain yang berhubungan dengan pengadaan barang tersebut seperti biaya transportasi, biaya pengiriman, dan biaya pajak. Rencana anggaran ini penting untuk memastikan bahwa anggaran yang dikeluarkan untuk pengadaan barang tidak habis pakai adalah sesuai dengan kondisi keuangan organisasi. Ada dua cara yang dapat digunakan untuk membuat rencana anggaran untuk pengadaan barang tidak habis pakai, yaitu dengan menggunakan metode top-down dan metode bottom-up. Metode top-down memulai dengan menetapkan anggaran umum yang akan dikeluarkan untuk pengadaan barang tersebut, dan baru kemudian mengidentifikasi berapa banyak barang yang akan dibeli dengan anggaran tersebut. Metode bottom-up memulai dengan menetapkan berapa banyak barang yang akan dibeli, dan baru kemudian menentukan anggaran yang akan dikeluarkan untuk membeli barang tersebut. Ketika membuat rencana anggaran untuk pengadaan barang tidak habis pakai, organisasi harus mempertimbangkan berbagai faktor, seperti harga barang, biaya transportasi, biaya pengiriman, dan biaya pajak. Penting untuk memastikan bahwa anggaran yang dikeluarkan untuk pengadaan barang tersebut tidak melebihi anggaran yang tersedia. Jika anggaran yang dikeluarkan melebihi anggaran yang tersedia, organisasi mungkin harus mengurangi jumlah barang yang akan dibeli atau mencari alternatif lain untuk membeli barang tersebut. Organisasi juga harus mempertimbangkan berbagai faktor lainnya dalam pengadaan barang tidak habis pakai, seperti kualitas barang yang akan dibeli, waktu pengiriman, dan kebutuhan jangka panjang organisasi. Dengan mengikuti prosedur pengadaan barang tidak habis pakai dan membuat rencana anggaran yang tepat, organisasi dapat memastikan bahwa barang yang dibeli memenuhi kebutuhan organisasi dengan biaya yang efisien. 3. Mencari penyedia barang tidak habis pakai yang tepat. Mencari penyedia barang tidak habis pakai yang tepat adalah hal yang penting dalam prosedur pengadaan barang tidak habis pakai. Kebutuhan untuk menemukan penyedia yang tepat dapat dicapai melalui langkah-langkah berikut. Langkah pertama adalah menentukan jenis barang yang akan dibeli. Ini bisa berupa barang-barang seperti perlengkapan kantor, peralatan laboratorium, peralatan rumah tangga, dan lainnya. Ini akan membantu pembeli menentukan jenis perusahaan yang akan dicari. Langkah berikutnya adalah mengumpulkan daftar potensial penyedia barang. Ini dapat diperoleh dengan meminta referensi dari perusahaan lain, menggunakan online, atau mencari informasi yang tersedia di berbagai media. Hal ini penting untuk memastikan bahwa daftar yang dikumpulkan mencakup semua perusahaan yang menawarkan barang yang diinginkan. Langkah ketiga adalah mengevaluasi kredibilitas dan reputasi setiap penyedia. Hal ini dapat dilakukan dengan meminta referensi, membaca ulasan online, dan mencari informasi tentang reputasi perusahaan. Hal ini penting untuk memastikan bahwa pembeli mendapatkan barang yang berkualitas tinggi dari penyedia yang dapat dipercaya. Setelah menyaring daftar penyedia, maka langkah selanjutnya adalah menghubungi setiap penyedia untuk mendiskusikan harga dan ketersediaan. Ini akan membantu pembeli mendapatkan penawaran harga yang kompetitif dan menentukan mana yang paling menguntungkan untuk diperoleh. Setelah semua informasi yang diperlukan dikumpulkan, maka langkah terakhir adalah menentukan penyedia yang akan dipilih. Ini harus didasarkan pada informasi yang telah dikumpulkan sebelumnya tentang harga, kualitas, dan jaminan yang ditawarkan oleh penyedia. Mencari penyedia barang tidak habis pakai yang tepat merupakan salah satu bagian yang penting dari prosedur pengadaan barang tidak habis pakai. Dengan mengikuti langkah-langkah yang telah disebutkan di atas, pembeli dapat dengan mudah menemukan penyedia yang tepat untuk memenuhi kebutuhan mereka. 4. Mengajukan permohonan pembelian barang kepada penyedia yang dipilih. Mengajukan permohonan pembelian barang kepada penyedia yang dipilih merupakan salah satu prosedur dalam pengadaan barang tidak habis pakai. Prosedur ini biasanya dilakukan setelah tim pengadaan telah memilih dan mengevaluasi penyedia yang sesuai. Ini adalah tindakan penting dalam proses pengadaan barang karena akan mempengaruhi keputusan akhir yang akan diambil. Pertama, tim pengadaan harus menetapkan kriteria pemilihan dan penilaian penyedia yang akan diajukan. Kriteria ini meliputi faktor-faktor seperti biaya, layanan pelanggan, kualitas produk, keandalan, kualitas layanan, dan lainnya. Setelah kriteria sudah ditentukan, tim pengadaan harus mengidentifikasi dan mengevaluasi penyedia yang sesuai. Ini akan membantu mereka memilih penyedia yang paling sesuai dengan kebutuhan mereka. Kemudian, setelah tim pengadaan telah memilih penyedia yang sesuai, mereka harus mengajukan permohonan pembelian barang kepada penyedia yang dipilih. Permohonan ini harus mencakup informasi lengkap tentang produk yang dibutuhkan, jumlah yang diperlukan, jenis pembayaran yang diinginkan, jenis layanan yang diharapkan, jenis jaminan yang diinginkan, dan informasi lainnya yang relevan. Permohonan ini juga harus mencakup tanggal pengiriman yang diharapkan. Setelah permohonan diajukan, penyedia dipilih harus mengirimkan penawaran harga. Penawaran ini harus mencakup semua informasi yang diajukan dalam permohonan pembelian. Ini akan membantu tim pengadaan membuat keputusan yang tepat. Jika penawaran harga memenuhi persyaratan, tim pengadaan akan mengirimkan surat pesanan kepada penyedia yang dipilih. Setelah surat pesanan diterbitkan, tim pengadaan harus memastikan bahwa produk yang dipesan sesuai dengan kriteria yang ditentukan. Ini harus dilakukan dengan memeriksa produk yang dikirim oleh penyedia dan memastikan bahwa produk memenuhi standar kualitas yang telah ditentukan. Jika produk tidak sesuai, tim pengadaan harus mengajukan klaim pembatalan dan mengembalikan produk ke penyedia yang dipilih. Dalam prosedur pengadaan barang tidak habis pakai, mengajukan permohonan pembelian barang kepada penyedia yang dipilih adalah tindakan penting yang harus dilakukan. Hal ini akan memastikan bahwa produk yang dibeli sesuai dengan kebutuhan dan kriteria yang telah ditentukan. Ini juga akan membantu tim pengadaan membuat keputusan yang tepat. 5. Menandatangani kontrak dengan penyedia. Sebelum menandatangani kontrak dengan penyedia, diperlukan beberapa prosedur pengadaan barang tidak habis pakai. Prosedur ini bertujuan untuk memastikan bahwa barang yang dibeli memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh pembeli. Berikut adalah prosedur pengadaan barang tidak habis pakai. 1. Mendefinisikan Kebutuhan Pembeli perlu menentukan kebutuhan barang yang akan dibeli, termasuk spesifikasi yang sesuai dengan kebutuhan organisasi. 2. Mencari Penyedia Setelah spesifikasi barang diberikan, pembeli dapat melakukan pencarian untuk menemukan penyedia barang yang memenuhi persyaratan. 3. Negosiasi Harga dan Kondisi Setelah penyedia ditemukan, pembeli dapat mengadakan negosiasi harga dan kondisi untuk memastikan bahwa harga yang ditawarkan bersaing dan memenuhi persyaratan. 4. Pemilihan Penyedia Setelah semua biaya dan kondisi dinegosiasikan, pembeli dapat memilih penyedia yang dianggap paling cocok dengan kebutuhan organisasi. 5. Menandatangani Kontrak dengan Penyedia Setelah penyedia dipilih, pembeli dan penyedia dapat menandatangani kontrak yang mengikat keduanya untuk melakukan transaksi. Kontrak tersebut harus mencakup segala ketentuan yang telah disepakati sebelumnya, termasuk harga, kualitas, jangka waktu pengiriman, dan lainnya. Kontrak ini juga harus mencantumkan tindakan yang akan diambil jika salah satu pihak melanggar kontrak. Dengan menandatangani kontrak, pembeli dan penyedia dapat menciptakan hubungan jangka panjang yang diperlukan untuk memastikan bahwa pembelian barang dapat berjalan lancar. Prosedur pengadaan barang tidak habis pakai ini sangat penting untuk memastikan bahwa barang yang dibeli memenuhi standar yang telah ditentukan dan tidak akan menimbulkan masalah di masa datang. Pembeli harus memastikan bahwa semua prosedur di atas telah dilakukan dengan benar sebelum menandatangani kontrak dengan penyedia. 6. Membuat daftar barang yang telah diterima. Setelah melakukan seluruh prosedur pengadaan barang tidak habis pakai, tindakan terakhir adalah membuat daftar barang yang telah diterima. Prosedur ini merupakan tahap yang penting dalam pengadaan barang tidak habis pakai untuk memastikan bahwa barang yang telah dibeli benar-benar telah tiba di lokasi tujuan. Selain itu, prosedur ini juga membantu mengidentifikasi barang yang telah dibeli, sehingga kualitas, jumlah, dan kondisi barang dapat diperiksa untuk memastikan bahwa barang yang telah dibeli sesuai dengan perjanjian. Untuk membuat daftar barang yang telah diterima, pembeli harus mengumpulkan informasi tentang barang-barang yang telah diterima. Informasi ini termasuk jenis barang, jumlah, nomor seri, dan tanggal penerimaan. Jika barang yang diterima tidak sesuai dengan perjanjian, pembeli harus mengirimkan laporan kepada pemasok atau penyedia barang segera setelah penerimaan. Selain itu, pembeli juga harus mencatat jumlah uang yang dibayarkan untuk barang yang diterima. Untuk memastikan bahwa pembeli telah membayar jumlah yang tepat untuk barang yang telah diterima, pembeli harus melakukan perbandingan antara jumlah yang dibayarkan dan jumlah yang tercantum dalam faktur atau dokumen transaksi lainnya. Setelah semua informasi telah dikumpulkan, pembeli harus mencatat semua informasi yang dikumpulkan pada sebuah spreadsheet atau dokumen. Pembeli juga harus mencetak dan menandatangani dokumen tersebut sebagai tanda penerimaan barang yang telah dibeli. Selain itu, pembeli juga harus menyimpan salinan dokumen tersebut untuk referensi di masa depan. Membuat daftar barang yang telah diterima adalah cara yang efisien untuk memastikan bahwa barang-barang yang telah dibeli telah tiba di lokasi tujuan. Prosedur ini juga membantu mengidentifikasi barang yang telah dibeli sehingga kualitas dan jumlahnya dapat diperiksa untuk memastikan bahwa barang yang telah dibeli sesuai dengan perjanjian. Dengan membuat daftar barang yang telah diterima, pembeli juga dapat memastikan bahwa jumlah uang yang telah dibayarkan telah sesuai dengan jumlah yang tercantum dalam faktur atau dokumen transaksi lainnya. 7. Menyelesaikan proses pembayaran. Proses pembayaran merupakan tahap akhir dalam proses pengadaan barang tidak habis pakai. Hal ini karena pengadaan barang tidak habis pakai memerlukan biaya yang cukup besar. Oleh karena itu, proses pembayaran harus dilakukan dengan hati-hati dan benar. Pertama, pembeli harus memastikan bahwa harga barang telah disetujui. Hal ini penting karena harga barang dapat berubah selama proses pengadaan. Oleh karena itu, pembeli harus memastikan bahwa harga barang yang telah disetujui adalah harga yang dibayar. Kedua, pembeli harus memastikan bahwa semua dokumen yang diperlukan telah dikirimkan. Dokumen ini termasuk faktur, bukti pengiriman, dan lain-lain. Hal ini penting karena dokumen ini berfungsi sebagai bukti pembayaran. Ketiga, pembeli harus memastikan bahwa semua persyaratan pembayaran telah dipenuhi. Persyaratan pembayaran ini termasuk jumlah pembayaran, jenis kartu kredit yang digunakan, batas waktu pembayaran, dan lain-lain. Keempat, pembeli harus memastikan bahwa pembayaran telah dilakukan dengan benar. Hal ini penting karena pembayaran harus dilakukan dengan benar agar tidak ada kesalahan atau kelebihan pembayaran. Kelima, pembeli harus memastikan bahwa pembayaran telah diterima oleh pihak penjual. Hal ini penting karena pembayaran harus diterima oleh pihak penjual agar barang dapat dikirimkan. Keenam, pembeli harus secara jelas mencatat semua detail pembayaran. Hal ini penting karena detail pembayaran berfungsi sebagai bukti pembayaran. Ketujuh, pembeli harus memastikan bahwa pembayaran telah diterima oleh pihak penjual. Hal ini penting karena hanya pihak penjual yang dapat menyesuaikan harga barang dan menyelesaikan proses pembayaran. Setelah semua persyaratan pembayaran dipenuhi, proses pembayaran akan selesai dan barang akan dikirimkan kepada pembeli. Dengan demikian, proses pembayaran merupakan tahap akhir dalam proses pengadaan barang tidak habis pakai. Oleh karena itu, proses pembayaran harus dilakukan dengan benar dan hati-hati agar tidak ada kesalahan atau kelebihan pembayaran. 06 Jan 2021 Proses bisnis membutuhkan banyak hal agar terjadi dengan lebih lancar. Sebut saja dimulai dari riset, pengadaan barang, proses produksi, penjualan hingga melakukan evaluasi bisnis. Salah satu yang penting adalah pengadaan barang. Proses ini biasa terjadi dalam satu sistem yaitu procurement management. Seperti apa langkah dalam hal pengadaan barang. Mengenal Pengadaan Barang Pengadaan merupakan kegiatan yang menyediakan perbekalan untuk mendukung kegiatan bisnis dalam sebuah perusahaan. Pengadaan ini mungkin berbeda satu perusahaan dengan lainnya. Pastinya ini menyesuaikan dengan kebutuhan serta seperti apa kegiatan bisnis atau kerja dari kantor tersebut. Namun secara umum pengadaan barang memang dimulai dari perencanaan yang berisi kebutuhan apa yang memang dibutuhkan oleh perusahan. Setelah itu, baru perencanaan dari segi biaya. Tak lupa untuk melihat dari inventaris tahun-tahun sebelumnya. Hal ini penting untuk membuat pengadaan barang menjadi lebih efisien dan efektif. Pengadaan barang sendiri terdiri atas dua jenis yaitu barang yang tidak habis dipakai dan memang yang habis dipakai. Beberapa barang yang bisa habis dipakai tentunya yang tak akan meninggalkan bekas setelah dipakai. Sebut saja kertas, alat tulis, tinta dan lain-lainnya. Sementara ada barang yang memang bisa berulang kali dalam hal pemakaian. Misalnya mesin, komputer, lemari arsip dan barang-barang elektronik. Sebenarnya dari pengadaan kedua jenis barang ini akan memiliki langkah-langkah yang mirip. Pertama dimulai dengan penyusunan daftar perlengkapan yang dibutuhkan kemudian penyusunan biaya. Biasanya penyusunan barang yang habis dipakai harus dalam kurun waktu tertentu supaya bisa menyesuaikan dengan kebutuhan perusahaan. Sementara untuk barang yang tidak habis pakai, tim dari procurement management harus melakukan analisa terhadap barang tersebut. Misalnya apakah hanya akan diperbaiki atau harus diganti. Selain itu, divisi procurement juga harus membuat skala prioritas pengadaan barang tersebut. Langkah Langkah Pengadaan Barang Setelah memahami seperti apa pengadaan barang, Anda juga perlu mengetahui sederet langkah yang harus diambil ketika akan melakukan pengadaan barang. Langkah ini untuk memastikan perusahaan Anda akan mendapatkan barang yang sesuai dengan kebutuhan dan kualitas. Mencatat Kebutuhan Tahapan ini tentunya adalah tahapan awal dan dasar yang berhubungan dengan pengadaan barang. Anda bisa menetapkan barang apa saja yang dibutuhkan pada tahap awal ini. Coba lihat apa saja barang yang memang harus dibeli. Setelah itu, perusahaan bisa langsung membuat permintaan pengadaan barang kepada divisi procurement. Pada tahap ini juga, tim procurement biasanya akan meminta semua divisi mengumpulkan permintaan barang sesuai dengan SOP. Semua kebutuhan ini pastinya akan dicatat supaya pada saat penyerahan barang nantinya jadi lebih transparan dan jelas. Memang betul bahwa barang tersebut dipesan oleh divisi tertentu. Pencarian Vendor atau Supplier Tahapan pertama harus dilakukan terlebih dahulu sebelum akhirnya tim procurement mulai mencari pemasok barang yang dibutuhkan. Pastikan terlebih dahulu daftar barang dibuat dengan lengkap dan jelas, termasuk kriteria seperti apa yang dibutuhkan. Perusahaan kemudian bisa langsung membuat dokumen yang berisikan kebutuhan perusahaan. Pihak penyedia akan melakukan penawaran dari kebutuhan yang diminta tersebut. Pemilihan Vendor atau Supplier Pengadaan barang akan masuk ke dalam tahap berikutnya. Perusahaan kemudian akan mulai melakukan analisis dan seleksi dari surat penawaran yang masuk. Dari semua vendor atau supplier yang memberikan penawaran, perusahaan akan memilih mana yang terbaik dari antara vendor tersebut. Biasanya perusahaan kemudian akan langsung melakukan negosiasi. Tak hanya berurusan dengan harga saja, perusahaan juga melakukan negosiasi mengenai waktu pengiriman dan hal teknis lainnya. Dalam tahap ini harus ada kesepakatan bersama antara perusahaan dan juga para supplier. Proses Pemesanan Setelah negosiasi selesai dan sudah mencapai kata sepakat, perusahaan biasanya akan membuat sebuah purchase order. Artinya perusahaan akan langsung memesan ke vendor atau supplier. Setelah itu, pihak ketiga harus segera memprosesnya. Procurement management juga harus memastikan bahwa proses pembelian berjalan lancar dan tepat sesuai dengan jadwal. Penerimaan Barang Proses pembelian dan pemesanan sudah selesai berarti pihak vendor atau supplier langsung memproses pesanan yang sudah dibuat. Pastinya perusahaan harus memastikan bahwa barang datang sesuai dengan yang sudah disepakati bersama. Selain itu, pemasok juga harus memastikan bahwa pesanan yang dibuat sudah sesuai atau belum. Pembayaran Jika pesanan sudah diterima dengan baik oleh perusahaan, keuangan perusahan akan langsung melakukan pembayaran kepada pihak vendor atau supplier. Tentunya pembayaran harus menyesuaikan dengan kesepakatan yang memang dilakukan di awal. Tim procurement juga harus memastikan bahwa perusahaan sudah membayar semua kewajiban kepada vendor. Refund atau Retur Kualitas dari produk yang dikirim oleh vendor atau supplier harus dipastikan benar-benar sesuai dengan kesepakatan awal. Jika ada pesanan yang kurang sesuai, maka harus diproses dengan segera. Misalnya saja jumlahnya kurang atau warna yang tidak sesuai request. Perusahaan bisa mengajukan retur. Vendor harus melayani retur tersebut dan memastikan bahwa memang barang sesuai dengan kesepakatan. Pada umumnya retur dilakukan dengan dua cara. Pertama adalah menggantikan barang yang sesuai dengan kesepakatan di awal. Jika memang vendor atau supplier tidak bisa menyediakan barang tersebut, maka akan diambil opsi kedua yaitu pengembalian dalam bentuk dana atau uang tunai. Hal Penting Setelah Pengadaan Barang Seperti yang sudah Anda ketahui bahwa pengadaan barang terdiri atas dua jenis yaitu barang habis dipakai dan tidak habis dipakai. Sebagai procurement management, proses pengadaan barang tidak hanya sampai kepada pembelian dan bisa dipakai saja. Fungsi monitoring harus diberlakukan supaya bisa mencapai efisiensi perusahaan yang diinginkan. Misalnya saja harus diperhatikan cara penyimpanan. Jika penyimpanan dilakukan dengan baik maka barang yang dibeli akan jauh lebih awet. Dengan demikian efisiensi yang diinginkan perusahaan bisa tercapai. Maka dari itu penyimpanan harus memperhatikan banyak hal. Misalnya memastikan alat-alat pemeliharaan sudah tersedia. Kemudian harus memastikan pula penyimpanan barang dilakukan sesuai standar. Jangan lupa juga memperhatikan sifat barang yang disimpan. Ada barang yang bisa disimpan dalam jangka waktu panjang ada yang tidak. Jangka waktu penyimpanan ini penting diperhatikan supaya memang barang yang dibeli benar-benar awet. Jangan lupa untuk memperhatikan tenaga serta biaya yang dibutuhkan untuk penyimpanan. Tidak hanya penyimpanan saja, pemeliharaan juga hal yang penting. Sebuah barang harus dipelihara dengan baik supaya dalam kondisi yang baik pada saat digunakan. Kerap kali pemeliharaan yang tidak dilakukan dengan baik justru akan merugikan perusahaan karena tidak bisa dipakai. Terakhir adalah inventaris atau administrasi perlengkapan. Semua barang yang ada di kantor harus dicatat dengan benar dan tepat. Pencatatan ini juga akan membantu efisiensi perusahaan. Bila ada kebutuhan barang, perusahaan bisa mengecek ketersediaan terlebih dahulu. Jangan sampai malah menumpuk barang yang justru menimbulkan kerugian bagi perusahaan. Kembali ke Daftar

sebutkan prosedur pengadaan barang tidak habis pakai